Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Libya Terus Cari Orang Hilang Ditengah Banyaknya Mayat Terdampar di Pantai

Kota Derna terpecah menjadi dua setelah air banjir menyapu seluruh wilayah. (Foto: Sarah Sirgany/CNN)

ANDALPOST.COM — Upaya pencarian korban hilang terus dilakukan di kota Derna, Libya. Di tengah banyaknya jenazah yang terdampar di pantai, Sabtu (16/9/2023).

Jenazah tersebut ditemukan sudah membusuk setelah Badai Daniel memicu banjir di negara itu.

Misi Organisasi Internasional untuk Migrasi di Libya mengatakan bahwa lebih dari 5.000 orang diperkirakan tewas, dengan 3.922 kematian tercatat di rumah sakit.

Sementara Bulan Sabit Merah Libya menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 11.000. Lalu ribuan lainnya masih hilang.

Hampir 40.000 orang juga terpaksa mengungsi akibat bencana tersebut, yang diperparah dengan jebolnya dua bendungan tua.

Kamal Al-Siwi, seorang pejabat yang menangani orang hilang di Libya, mengatakan lebih dari 450 jenazah telah ditemukan dalam tiga hari terakhir dari pantai. Termasuk 10 dari bawah reruntuhan.

“Pekerjaan ini sedang berlangsung dan sangat, sangat, sangat rumit,” katanya.

“Operasi ini, menurut saya, membutuhkan waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun,” tuturnya.

Di pinggir laut Derna pada hari Sabtu terdapat sebuah mobil rusak bertengger di atas beton pemecah badai dan kayu apung berserakan di kolam berlumpur.

Para penggali berusaha membuka jalan bagi tim penyelamat dan sebuah helikopter memindai laut untuk mencari mayat.

Kehilangan

Seluruh distrik Derna, dengan perkiraan populasi setidaknya 120.000 jiwa, tersapu atau terkubur dalam lumpur coklat. Setelah dua bendungan di selatan kota jebol pada Minggu (17/9/2023) malam.

Sehingga, mengakibatkan aliran air banjir mengalir ke dasar sungai yang biasanya kering.

“Kami semua terkejut. Kami tidak pernah menduga bencana seperti ini,” kata salah satu warga Derna.

“Saya kehilangan putri kecil saya. Semoga Tuhan menerimanya dan mengasihaninya, kami tidak berdaya. Tuhan Yang Mahakuasa adalah batu karang kita,” sambungnya.

Sebuah mobil setengah terkubur akibat banjir di Derna, Libya, pada 16 September.
(Foto: Amr Alfiky/Reuters)

Jurnalis yang berbasis di Turki, Nour El Jebri, yang berasal dari Derna, mengatakan puluhan anggota keluarganya terjebak di atap rumah dua lantai mereka sepanjang malam. Ketika air dari bendungan yang runtuh menggenangi rumah mereka.

“Itu adalah malam yang sangat tragis. Mereka bisa mendengar orang-orang berteriak dan menjerit, saat air membawa mereka menuju laut. Mereka tidak berdaya,” kata El Jebri.

“Keluarga saya tidak dalam kondisi mental yang baik,” ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.