ANDALPOST.COM — Laporan dari LICADHO yang dirilis pada Senin (20/11/2023), sebuah organisasi hak asasi manusia di Kamboja, telah mengungkapkan bahwa limbah dari setidaknya 19 merek internasional, termasuk Adidas dan Walmart, digunakan sebagai bahan bakar di tempat pembakaran batu bata di beberapa pabrik di Kamboja.
Merek-merek lain yang disebutkan dalam laporan meliputi Disney, Gap, Lululemon, Primark, dan Reebok.
Praktik ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran lingkungan tetapi juga memberikan dampak kesehatan serius pada beberapa pekerja yang dilaporkan jatuh sakit akibat terpapar asap beracun yang dihasilkan dari pembakaran limbah tersebut.
“Beberapa pekerja melaporkan bahwa membakar limbah pakaian menyebabkan mereka sakit kepala dan gangguan pernapasan; pekerja lain melaporkan bahwa hal itu membuat mereka merasa tidak enak badan selama kehamilannya,” kata laporan tersebut.
Pembelaan Perusahaan Retail
Adidas, salah satu merek yang paling banyak disebut dalam laporan, mengambil langkah cepat.
Adidas mengumumkan bahwa mereka telah memulai penyelidikan untuk menentukan apakah limbah mereka dialihkan dari jalur pembuangan resmi ke tempat pembakaran batu bata.
Perusahaan ini, yang memiliki sumber dari 16 pabrik di Kamboja, menyatakan bahwa kebijakan lingkungan hidup mereka mengharuskan bahan limbah dari pemasok pakaian dibuang di pabrik limbah.
Di mana telah disetujui dan memiliki kontrol kualitas udara atau pusat daur ulang yang memiliki izin dari pemerintah.
Walmart, yang juga terlibat dalam skandal ini, menyatakan keprihatinannya dan mengumumkan bahwa mereka dengan serius menanggapi kondisi yang dilaporkan oleh LICADHO.
Perusahaan retail inipun telah memulai penyelidikan untuk memahami sumber masalah dan menetapkan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Selain Adidas dan Walmart, merek lain seperti Disney, Gap, Lululemon, Primark, dan Reebok juga mendapat sorotan dalam laporan LICADHO.
Respons dari merek-merek ini menjadi kunci dalam menanggapi kekhawatiran publik tentang dampak lingkungan dan kesehatan dari praktik penggunaan limbah sebagai bahan bakar di tempat pembakaran batu bata.
LPP, Tilley, dan Lidl adalah beberapa merek lain yang telah merespons laporan ini.
LPP menyatakan bahwa mereka tidak menyadari limbah tekstil mereka dibakar di tempat pembakaran batu bata. Juga mereka telah menghubungi agennya di Kamboja untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.