Tanggapan Direktur LSI
Berdasarkan hal ini, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, percaya bahwa publik lebih cocok dengan sikap Mahfud. Khusunya, dalam memaparkan transaksi janggal yang terjadi di Kemenkeu.
“Mayoritas menyatakan lebih banyak percaya pada Mahfud 63,3%,” terang Djayadi ketika melakukan rilis survei LSI.
“Publik lebih cocok dengan sikap posisi Mahfud dalam hal ini soal aliran dana tidak wajar Rp300 triliun di Kemenkeu,” sambungnya.
Alhasil, data yang didapatkan oleh Mahfud dikatakan valid, sehingga publik lebih memilih percaya kepada pemaparannya.
Bukan tanpa sebab, data tersebut awalnya menyebutkan mengenai transaksi Rp300 triliun, akan tetapi seiring berjalannya investigasi.
Data itu pun, berkembang menjadi Rp349 triliun, setelah merangkum data PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dari tahun 2009-2023. (ben/adk)