Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Luncurkan Hulu Ledak Nuklir Baru, Kim Jong Un Pesan Lebih Banyak Bahan Senjata 

Tangkapan layar menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang memeriksa hulu ledak nuklir di lokasi yang dirahasiakan. (Foto: KRT/via Reuters TV/Handout via REUTERS)

ANDALPOST.COM — Korea Utara resmi meluncurkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil. Bersamaan dengan Kim Jong Un memesan lebih banyak bahan senjata guna memperluas persenjataan negara, Selasa (28/3).

Kabar tersebut diumumkan langsung oleh media pemerintah setempat, KCNA.

KCNA juga merilis foto nuklir baru tersebut yang bernama Hwasan-31.

Kim Jong Un pun meninjau langsung ke Institut Senjata Nuklir, di mana ia memeriksa senjata nuklir taktis baru dan teknologi guna memasang hulu ledak pada rudal balistik. Serta rencana operasi serangan balik nuklir.

Sejumlah ahli menyebut foto-foto yang dibagikan tersebut mewakili kemajuan dalam miniaturisasi hulu ledak yang kuat. Namun, cukup kecil untuk dipasang pada rudal balistik antarbenua guna menyerang Amerika Serikat (AS).

“Itu memiliki sesuatu yang lebih kuat di ruang yang lebih kecil. Benda itu mengkhawatirkan,” kata Kune Y.Suh, Profesor Emeritus Teknik Nuklir di Universitas Nasional Seoul.

Lebih Mumpuni

Dibandingkan dengan hulu ledak versi 2016 silam, tentu nuklir kali ini memiliki teknologi yang lebih mumpuni.

Seorang profesor lain di Pusat Studi Nonproliferasi Middlebury Institute of International Studies, George William Herbert, menambahkan foto-foto itu untuk menunjukkan peningkatan ukuran yang signifikan dibandingkan senjata nuklir Korea Utara sebelumnya.

“Nuklir baru itu memperlihatkan peningkatan ukuran yang signifikan dibandingkan senjata nuklir Korea Utara sebelumnya, dan mungkin kemajuan desain,” kata Herbert.

Disamping merilis nuklir baru, Kim Jong Un pun memerintahkan produksi bahan senjata guna meningkatkan persenjataan nuklir secara eksponensial dan tangguh.

Kim meyakini musuh negaranya bukanlah negara atau kelompok. Melainkan perang serta bencana nuklir itu sendiri.

Sehingga, kebijakan untuk memperluas persenjataan Korea Utara bukan hanya untuk mempertahankan negara, tapi juga turut menjaga stabilitas regional.

Tak hanya itu, Kim juga mendapat pengarahan mengenai sistem manajemen senjata nuklir terintegrasi berbasis IT, yang disebut Haekbangashoe atau pemicu nuklir.

Penggunaan teknologi tersebut membuat nuklir semakin akurat, andal, serta keamanannya diverifikasi selama latihan baru-baru ini.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.