Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Macron Batalkan Perjalanan ke Jerman Karena Kerusuhan di Prancis Terus Berlanjut

Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: REUTERS/Stephanie Lecocq/Pool)

Kerusakan

Para perusuh telah membakar 2.000 kendaraan sejak dimulainya kerusuhan yang menyebar ke kota-kota. Seperti Marseille, Lyon, Toulouse, Strasbourg, dan Lille.

Dalam insiden itu, lebih dari 200 petugas polisi terluka.

Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin pun mengatakan usia rata-rata para perusuh yang ditangkap ialah 17 tahun.

Menteri Kehakiman Eric Dupont-Moretti mengatakan persen orang yang ditangkap berusia di bawah 18 tahun.

Penangkapan Jumat malam termasuk 80 orang di Marseille, rumah bagi banyak orang keturunan Afrika Utara.

Disisi lain unggahan di media sosial menunjukkan ledakan mengguncang kawasan pelabuhan tua kota selatan, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.

Para perusuh di kota terbesar kedua Prancis itu telah menjarah toko senjata dan mencuri senapan berburu, tetapi tidak ada amunisi.

Walikota Benoit Payan meminta pemerintah untuk mengirim pasukan tambahan guna mengatasi penjarahan serta aksi kekerasan di Marseille.

Sementara di Lyon, kota terbesar ketiga Prancis, polisi mengerahkan pengangkut personel lapis baja dan helikopter. Lalu di Paris, mereka membersihkan pengunjuk rasa dari Place de la Concorde. 

Kerusuhan itu telah menghidupkan kembali ingatan tentang tragedi nasional pada 2005 yang memaksa Presiden Jacques Chirac saat itu untuk mengumumkan keadaan darurat. Setelah kematian dua pemuda tersengat listrik di gardu listrik saat mereka bersembunyi dari polisi.

Sementara itu, para pemain dari tim sepak bola nasional mengeluarkan pernyataan langka yang menyerukan ketenangan. 

“Kekerasan harus dihentikan untuk meninggalkan jalan berkabung, dialog, dan rekonstruksi,” kata mereka di akun Instagram bintang Kylian Mbappe. (spm/ads)