Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Makin Brutal! Rusia Klaim Membunuh Puluhan Nasionalis Ukraina 

Anggota layanan pasukan pro-Rusia, termasuk pejuang unit pasukan khusus Chechnya, berdiri di depan gedung administrasi Pabrik Besi dan Baja Azovstal yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 21 April 2022. (Foto: REUTERS/Chingis Kondarov)

ANDALPOST.COM — Moskow mengungkapkan, telah membunuh puluhan nasionalis Ukraina yang menyeberang ke Rusia usai terjadinya pertempuran brutal selama dua hari berturut-turut, Selasa (23/5/2023).

Pertempuran tersebut merupakan serangan brutal selama Rusia melancarkan agresi ke Ukraina sejak tahun lalu.

Belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai kabar tersebut. Tetapi gubernur wilayah Belgorod Rusia mengatakan, tindakan anti-terorisme telah dicabut pada Senin (22/5/2023).

Salah satu dari dua kelompok yang mengaku berada di balik pertempuran itu pun memberikan tanggapan di sebuah postingan di media sosial.

“Suatu hari kami akan kembali untuk tinggal,” terang postingan itu.

Pertempuran tersebut memaksa Rusia untuk mengevakuasi kota-kota di sepanjang perbatasan dengan timur laut Ukraina. Rusia juga menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut.

Dua Kelompok Pembangkang 

Sementara dua kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas itu melabeli diri sendiri sebagai pembangkang bersenjata Rusia.

Militer Rusia mengatakan telah membunuh lebih dari 70 nasionalis Ukraina dan menghancurkan empat kendaraan lapis baja. 

Pasukan Rusia mengepung pejuang musuh dan mengalahkan mereka melalui serangan udara, tembakan artileri dan aksi aktif oleh unit perbatasan.

“Sisa-sisa kaum nasionalis didorong kembali ke wilayah Ukraina, di mana mereka terus terkena tembakan sampai mereka benar-benar dimusnahkan,” imbuhnya.

Gubernur daerah Vyacheslav Gladkov mengatakan seorang wanita tua menjadi korban dalam insiden nahas tersebut.

Pada Senin (22/5/2023), ia mengatakan sedikitnya delapan orang terluka serta beberapa bangunan rusak dan banyak warga telah pergi.

Dua kelompok yang mengaku bertanggung jawab, Freedom of Russia Legion dan Russian Volunteer Corps (RVC) menjelaskan, mereka terdiri dari pejuang bersenjata Rusia yang berusaha menggulingkan Presiden Vladimir Putin.

RVC mengklaim bertanggung jawab atas serangan sebelumnya di dalam Rusia. Termasuk serangan lintas batas di wilayah tetangga Bryansk pada bulan Maret lalu.

“Selamat pagi semuanya, kecuali antek Putin. Kami telah bertemu fajar di wilayah yang dibebaskan, dan bergerak lebih jauh,” beber pihak Freedom of Russia Legion.

“Sekali lagi, mitos bahwa warga Federasi Rusia aman dan Federasi Rusia kuat telah dihancurkan,” jelasnya.

Sementara itu, RVC juga menegaskan akan datang kembali untuk menyerang dan tinggal.

“Suatu hari kami akan datang untuk tinggal. Sementara itu, gerakan partisan tidak terikat oleh kerangka operasi tempur tradisional,” beber pihak RVC.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.