Meski begitu, Lucas Paqueta telah membuktikan dirinya sangat serbaguna di lapangan hijau sejak dirinya memulai karir di Eropa. Banyak orang yang menganggap Paqueta sebagai playmaker tipikal Brasil ketika ia pertama kali tampil gemilang di Milan.
Namun petualangannya sejak saat itu menunjukkan ada lebih banyak hal yang harus dikuasai. Selama musim pertamanya di West Ham, David Moyes sesekali menggunakan Paqueta di poros ganda dan nomor pertahanannya menyoroti kontribusinya tanpa bola.
Sosok Lucas Paqueta bagi City
Di Manchester City, Lucas Paqueta merupakan sosok yang sangat dihormati. Menurut kacamata City, Paqueta sangat punya talenta di atas lapangan hijau.
Jika selama ini penampilannya kurang baik terutama saat membela West ham dan Moyes, hal tersebut didasari karena kurangnya dukungan peran saat ia mencoba menjadi playmaker.
Begitu pemain Brasil menemukan kakinya di London Timur, pendukung Hammers melihatnya berkembang dan ia mengakhiri musim debutnya di Liga Premier dengan empat gol dan tiga assist.
Jika Paqueta benar bergabung dengan City, Guardiola bisa menempatkan Paqueta di posisi yang lebih dalam bersama Rodri dalam formasi 4-2-4. Atau ia bisa bermain di bahu Erling Haaland dengan nada yang mirip dengan De Bruyne dan Julian Alvarez.
Ketertarikan City terhadap Paqueta pun telah ada sejak lama. Bahkan diketahui bahwa City telah mengincar Paqueta sebelum De Bruyne meninggalkan klub berwarna biru tersebut.
Di sisi lain, klub yang saat ini dibela oleh Paqueta juga tidak ingin kehilangan pemain Brasil itu. Pada musim lalu, The Hammers membayar £51 juta untuk Paqueta musim panas lalu, dan telah menolak tawaran lisan £70 juta dari City. (azi/ads)