Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mantan Ibu Negara AS Rosalynn Carter Meninggal di Usia 96 Tahun

Rosalynn Carter dan Jimmy Carter (Foto: REUTERS/MIKE SEGAR)

ANDALPOST.COM — Mantan ibu negara Amerika Serikat (AS), Rosalynn Carter sekaligus istri Jimmy Carter meninggal dunia pada Minggu (19/11/2023) di usia 96 tahun.

Rosalynn Carter, yang dalam beberapa hari terakhir memasuki perawatan di rumah sakit di Plains, Georgia, menghembuskan napas terakhir didampingi para anggota keluarga.

Sang suami, Jimmy Carter seorang Demokrat yang menjabat sebagai presiden dari tahun 1977 hingga 1981.

Jimmy serta Rosalynn merupakan pasangan presiden AS yang paling lama menikah sejak tahun 1946. Setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir, ia menikmati masa senjanya bersama sang istri.

Keluarganya pada bulan Mei mengungkapkan bahwa Rosalynn menderita demensia namun terus tinggal di rumah.

Jimmy Carter yang berusia 99 tahun sendiri berada dalam perawatan rumah sakit setelah pada bulan Februari memutuskan untuk menolak intervensi medis tambahan.

“Rosalynn adalah mitra setara saya dalam segala hal yang pernah saya capai,” kata mantan presiden itu dalam pernyataannya.

“Dia memberi saya bimbingan dan dorongan yang bijaksana ketika saya membutuhkannya. Selama Rosalynn ada di dunia ini, saya selalu tahu seseorang mencintai dan mendukung saya,” imbuhnya.

Rosalynn dipandang sebagai orang yang sederhana dan pendiam sebelum datang ke Washington pada tahun 1977. Namun berkembang menjadi pembicara, juru kampanye, dan aktivis andal.

Kecintaannya yang mendalam sudah melampaui masa jabatannya di Gedung Putih.

“Hal terbaik yang pernah saya lakukan adalah menikahi Rosalynn,” beber Jimmy.

“Itulah adalah puncak hidup saya,” imbuhnya.

Sebelum suaminya terpilih sebagai presiden pada tahun 1976, Rosalynn tidak dikenal di luar Georgia.

Ia kalah dalam pemilihan umum tahun 1980 dari Ronald Reagan, Mantan Gubernur California dari Partai Republik dan aktor Hollywood.

Di Washington, keluarga Carter adalah sebuah tim bahkan sang presiden kini menyebutnya sebagai ‘perpanjangan tangan saya.’ Ia sering diundang sebagai pengamat pada rapat kabinet dan diskusi strategi politik. 

Sosok Rosalynn Carter

Dalam wawancara tahun 1978 dengan editor majalah, Carter mengatakan ia berbagi hampir segalanya dengan sang istri.

“Saya pikir dia memahami kesadaran masyarakat Amerika dan sikap mereka mungkin lebih baik daripada saya,” terang dia.

Rosalynn juga dikirim dalam misi resmi penting ke Amerika Latin dan merupakan bagian dari kampanye untuk meratifikasi Amandemen Persamaan Hak pada Konstitusi AS guna memastikan perlakuan yang sama terhadap perempuan di bawah hukum.

Krisis penyanderaan di Iran, yang menyebabkan para diplomat Amerika dan pihak lain ditawan di Teheran setelah revolusi Islam, terjadi ketika Carter mencalonkan diri untuk dipilih kembali. 

Krisis inipun berkontribusi pada lengsernya Jimmy sebagai presiden.

Selama itu, Rosalynn Carter berupaya mendukung suaminya dengan berbicara di 112 kota di 34 negara bagian selama tur 44 hari. 

Pidato dan keterlibatannya di hadapan massa dianggap membantu Carter mengalahkan penantangnya dari Partai Demokrat Ted Kennedy pada pemilihan pendahuluan tahun 1980, meskipun ia kemudian kalah telak dari Reagan.

Presiden Joe Biden, yang menjabat di Senat pada masa kepresidenan Carter, dan ibu negara Jill Biden mengatakan sudut pandangnya mengenai mendiang Roselynn.

“Ia menjalani jalannya sendiri, menginspirasi bangsa dan dunia dalam perjalanannya.”

“Dia adalah seorang pejuang persamaan hak dan kesempatan bagi perempuan dan anak perempuan; seorang advokat untuk kesehatan mental dan kesejahteraan bagi setiap orang; dan seorang pendukung pengasuh anak-anak kita, orang-orang terkasih yang lanjut usia, dan orang-orang dengan disabilitas yang sering kali tidak terlihat dan tidak diberi kompensasi,” terang Biden.

Mantan Presiden Bill Clinton, George W. Bush, Barack Obama dan Donald Trump juga memberikan pujian senada dengan Biden.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.