ANDALPOST.COM – Permasalah internal kembali terjadi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan beberapa mantan pimpinan KPK sampai turun ke jalan lantaran menuntut Firli untuk mundur dari jabatannya.
Para mantan pimpinan KPK yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi pada Senin (10/4/2023) terlihat mendatangi Gedung Merah Putih KPK. Unjuk rasa tersebut didasari oleh dugaan pelanggaran etik atas pembocoran data.
Beberapa mantan pimpinan KPK yang turun ke jalan atas tuntutan tersebut antara lain, Abraham Samad dan Saut Situmorang.
Mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid. Serta mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana.
“Hari ini kita melaporkan saudara Firli Bahuri kepada Dewan Pengawas (Dewas). Terhadap pelanggaran etika dan pelanggaran kepatuhan yang diduga dilakukan Saudara Firli,” kata Samad saat orasi.
Samad mengatakan bahwa dugaan pelanggaran etik perihal pembocoran yang dilakukan oleh Firli sudah kelewatan. Tidak hanya itu saja Firli diduga sudah melakukan tindak pidana yang nantinya akan dilaporkan.
“Itu adalah perbuatan pidana yang tidak bisa ditolerir lagi. Dan tindakan itu termasuk tindakan pidana. Oleh karena itu, selain melaporkan Saudara Firli ke Dewas, kita juga akan melaporkan Saudara Firli ke aparat penegak hukum,” kata Abraham Samad.
Terkait peristiwa tersebut, Dewas KPK Abraham Samad segera memeriksa Firli Bahuri. Karena keluhan-keluhan yang telah dilemparkan kepada Firli atas dugaan pelanggaran etik yang telah ia lakukan.
Pelanggaran yang Diperbuat oleh Firli Bahuri
Alasan Firli Bahuri Jadi Sorotan baru baru ini lantara ia telah memecat Brigjen Pol Endar Priantoro dari jabatan Direktur Penyelidikan KPK. Hal tersebut membuat permasalahan internal di Gedung KPK semakin memanas.
Sebelumnya juga pada tahun 2018, Firli bahuri pernah terbukti melanggar kode etik barat. Ia terciduk telah melakukan pertemuan dengan mantan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi (MZM) alias Tuan Guru Bajang (TGB) sebanyak dua kali pertemuan.
Sedangkan, pertemuan mereka berlangsung saat KPK tengah menyelidiki kasus kepemilikan saham milik pemerintah daerah dalam PT Newmont 2009-2016.
Pertemuan pertama yang diadakan yaitu pada tanggal 12 Mei 2018. Dalam sebuah acara Harlah GP Anshor ke-84 saat launching penanaman 1.000 hektare jagung di Bonder Lombok Tengah.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.