Kemudian, untuk pertemuan kedua terjadi pada 13 Mei 2018 dalam acara Farewell and Wellcome Games Tennis Darem 162/WB. Di Lapangan Tennis Wira Bhakti Firli kembali melakukan pertemu dengan TGB.
Akibatnya Hasil pemeriksaan penasihat internal KPK menyatakan Firli telah melanggar kode etik. Karena kembali melakukan pertemu dengan Tuan Guru Bujang (TGB).
Tidak heran Indonesia Corrruption Watch (ICW) ikut menggelar aksi teatrikal di depan Gedung Merah Putih terkait penolakan terhadap Firli Bahuri menjadi pimpinan KPK.
ICW menilai aksi yang telah dilakukan itu pantas dilakukan lantaran Firli menurutnya bukanlah orang yang pantas untuk menjadi ketua KPK.
Banyaknya pelanggaran yang telah dia lakukan menimbulkan kesimpulan bahwa Frili bukan sosok yang benar-benar bersih dan juga memiliki integritas. (els/zaa)