Kerusakan di Marrakesh
Di Marrakesh, beberapa rumah di kota tua yang padat penduduknya telah runtuh akibat gempa.
Usai gempa, terlihat orang-orang berusaha untuk menghilangkan puing-puing sambil menunggu alat berat.
Rekaman tembok kota abad pertengahan menunjukkan retakan besar di satu bagian dan beberapa bagian yang runtuh, dengan puing-puing tergeletak di jalan.
Konektivitas internet juga terganggu karena pemadaman listrik, menurut monitor internet global NetBlocks.
“Kami merasakan getaran yang sangat dahsyat, dan saya menyadari itu adalah gempa bumi,” kata Abdelhak El Amrani (33).
“Saya bisa melihat gedung-gedung bergerak. Kita belum tentu punya refleks untuk menghadapi situasi seperti ini. Lalu saya pergi ke luar dan ada banyak orang di sana. Semua orang kaget dan panik. Anak-anak menangis dan orang tuanya menangis putus asa,” bebernya.
“Listrik padam 10 menit, begitu juga jaringan (telepon), tapi kemudian hidup kembali. Semua orang memutuskan untuk tetap di luar,” imbuhnya.
Warga Marrakesh lainnya, Brahim Himmi, mengatakan ia melihat ambulans keluar dari kota tua dan banyak fasad bangunan rusak.
Ia pun mengatakan orang-orang ketakutan dan tetap berada di luar jika terjadi gempa susulan.
“Lampu gantung jatuh dari langit-langit dan saya berlari keluar. Saya masih dalam perjalanan bersama anak-anak saya dan kami ketakutan,” kata Houda Hafsi (43).
Survei Geologi AS (USGS) menyebutkan kekuatan gempa sebesar 6,8 SR pada kedalaman yang relatif dangkal yaitu 18,5 km. Gempa terjadi tepat setelah jam 11 malam.
Sistem PAGER USGS, yang memberikan penilaian awal mengenai dampak gempa bumi, mengeluarkan peringatan oranye untuk kerugian ekonomi. Lalu memperkirakan kemungkinan kerusakan yang signifikan.
“Penduduk di wilayah ini tinggal di bangunan yang sangat rentan terhadap guncangan gempa,” terang USGS. (spm/ads)