Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Meksiko Didesak Kelompok Bisnis untuk Batalkan Pembatasan Jagung Hasil Rekayasa Genetika

Meksiko Didesak Kelompok Bisnis untuk Batalkan Pembatasan Jagung Hasil Rekayasa Genetika
Ladang jagung di Mexico (Sumber: The Ecologist/Adriana Chow)

ANDALPOST.COM – Perseteruan yang terjadi antara Meksiko dengan Amerika Serikat mengenai jagung hasil rekayasa genetika (GM), dapat merugikan ekonomi Meksiko.

Pernyataan ini disampaikan oleh International Chamber of Commerce Mexico (ICC Mexico) atau Kamar Dagang Internasional Meksiko pada Senin (19/6/2023).

Dalam sebuah pernyataan, perwakilan grup bisnis terbesar di dunia cabang Meksiko tersebut mengatakan bahwa perselisihan ini mempengaruhi keseimbangan bisnis.

“Perselisihan atas jagung yang dimodifikasi secara genetik dapat mempengaruhi keseimbangan agribisnis makanan yang saat ini menguntungkan Meksiko,” ucapnya.

Inilah mengapa, mereka meminta pemerintah Meksiko untuk mencabut larangan jagung GM, dengan alasan larangan itu memiliki dukungan ilmiah yang kurang.

Awal mula Kontroversi

Kontroversi yang terjadi ini bermula ketika Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengeluarkan perintah eksekutif pada Desember 2020, yang melarang jagung GM.

Kemudian, dari modifikasi yang dibuat dalam larangan tersebut pada Februari lalu, memungkinkan penggunaannya untuk pakan ternak dan keperluan industri.

Namun, larangan tersebut tetap memberlakukan pembatasan untuk jagung yang digunakan untuk tepung, adonan, atau tortilla.

Tentu saja, adanya larangan ini menyebabkan perselisihan yang berkelanjutan dengan Amerika Serikat, mitra dagang dekat tanpa larangan tersebut.

Pada 2 Juni 2023, Amerika Serikat mengeluarkan pengumuman yang berisikan bahwa mereka telah memulai konsultasi mengenai penyelesaian sengketa.

Konsultasi mengenai penyelesaian sengketa ini berdasarkan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada atau USMCA.

Konsultasi ini dilakukan setelah diselenggarakannya pembicaraan pada bulan Maret, yang tidak menghasilkan resolusi.

Sejak tanggal itu, kedua negara tersebut memiliki waktu 75 hari untuk mencapai kesepakatan.

Konsekuensinya jika tidak adalah Amerika Serikat dapat meminta panel arbitrase yang dapat mengakibatkan sanksi bagi Meksiko.

Akan tetapi, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador memberikan penegasan kembali mengenai penolakannya untuk mundur selama konferensi pers, pagi di hari Senin.

Dalam pernyataannya yang diberikan, ICC Mexico memberikan peringatan bahwa sanksi yang terhadap Meksiko dapat membahayakan surplus perdagangan negara tersebut.

Lebih rinci, ICC Mexico menjelaskan bahwa Meksiko akan menghadapi surplus senilai $15 miliar dengan Amerika Serikat.

Kemudian, ekspor Meksiko ke AS mencapai rekor sebesar $44 miliar pada tahun 2022. Lalu, mengutip data Sensus AS, impor hanya mencapai di bawah $29 miliar.

Untuk menanggapi masalah ini, ICC Mexico mengimbau ketiga negara USMCA untuk harus membawa “sikap positif” nanti saat diselenggarakannya pembicaraan mengenai jagung GM. 

Hal ini penting dilakukan demi menyelesaikan pertikaian, akan tetapi pada waktu yang bersamaan tetap mempertahankan aliran komersial masing-masing.

“Dengan tujuan menyelesaikan perbedaan dan mempertahankan aliran komersial produk tanpa memengaruhi mitra mana pun di USMCA,” imbaunya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.