ANDALPOST.COM – Es Selendang Mayang merupakan salah satu kuliner asli dari Betawi atau Jakarta. Minuman Tradisional Betawi ini memiliki cita rasa yang manis dan menyegarkan. Bahkan, bisa pula mengenyangkan karena terdapat tepung beras di dalamnya.
Es selendang Mayang telah populer sejak 1940-an. Di era saat ini, kudapan tersebut sudah mulai langka ditemui. Namun, Tim The Andal Post dapat menjumpai salah satu penjualnya yang masih aktif, bahkan telah berjualan hingga puluhan tahun.
Diketahui, es selendang mayang sendiri berasal dari gabungan kata ‘selendang’ dan ‘mayang’. Tampilan es ini berwarna-warni yakni hijau, putih, dan merah layaknya seperti selendang seorang penari. Sedangkan kata ‘Mayang’ mengacu pada makna yang kenyal dan manis.
Berdasarkan informasi dari situs warisan Budaya Kemdikbud, es Selendang Mayang ini juga terinspirasi dari bagian cerita rakyat. Tokoh pada kisah tersebut melibatkan jagoan si Jampang asal Betawi yang terpikat oleh kecantikan seorang perempuan bernama Mayangsari.
Berjualan Es Selendang Mayang Sudah 30 Tahun
Bram, pedagang es selendang Mayang mengungkapkan bahwa dirinya telah berjualan es tersebut hampir selama 30 tahun. Ia mengaku senang berjualan es selendang Mayang mengingat sejarah panjang yang unik dan menarik pada kudapan ini.
Pasalnya bukan hanya sekedar berjualan, akan tetapi ia juga sekaligus melestarikan salah satu kuliner khas Betawi atau Jakarta yang saat ini sudah terbilang langka. Terlebih lagi, jenis usahanya ini merupakan turun temurun dari sang ayah.
“Ini ciri khasnya Jakarta, Neng. Makanan jarang ketemu dah pokoknya, jadul dan susah dicari. Di lingkungan sini juga saya sendiri doang penjualnya.” Kata Bram kepada Tim The Andal Post, pada Selasa (24/10/2023) di Kuningan, Jakarta Selatan.
Ia juga membagikan resep atau bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat es selendang Mayang.
“Pertama, bahannya dari pun kue atau tepung beras dicampur dengan beberapa bahan, seperti daun pandan, paneli, pasta, garam, daun jeruk. Itu bahan-bahan pokoknya. Yang kemasan di gelas dijual tujuh ribu, kalau yang di cup sepuluh ribu,” kata Bram.
Adapun bahan tambahan lainnya ialah gula, kelapa, santan, dan es batu. Disampaikan Bram, jenis kuliner ini biasanya banyak dijajakan oleh pedagang kaki lima menggunakan gerobak.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.