ANDALPOST.COM – Resesi merupakan hal yang banyak diperbincangkan belakangan ini. Namun nyatanya masih banyak orang yang hanya sebatas mengetahui dan tidak paham akan apa itu resesi ekonomi.
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti). Atau menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri). Dalam artian, resesi terjadi karena adanya kelesuan ekonomi.
Seorang ahli ekonomi juga mendefinisikan tentang resesi ini, Julius Shikin dalam sebuah artikel pada New York Times menjelaskan bahwa “resesi situasi yang ditandai dengan penurunan pendapatan domestik bruto secara berturut-turut dalam dua.”
Para ahli ekonomi menyampaikan bahwasanya resesi disebabkan oleh berbagai faktor, pertama berupa perubahan situasi ekonomi secara tiba-tiba.
Kedua tingginya utang suatu negara. Ketiga terjadinya penggelembungan aset sehingga sewaktu-waktu dapat terjadi kepanikan pajak jika atas tersebut mencapai batasnya.
Kemudian, terjadinya inflasi dan deflasi yang tidak terkendali, inflasi sendiri berupa tren peningkatan harga barang, sedangkan deflasi adalah penurunan harga barang.
Dilasir dari lama resmi Otoritas Jasa Keangan (OJK), yaitu sikapiuangmu.ojk.go.id menuliskan tentang dampah atar reseri ekonimi. Dampak reseri berkibata pada berbagai skektor khusu ekonimi yang paling berdampak.
“Dampak resesi ekonomi berupa perlambatan ekonomi akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup dan tidak lagi beroperasi. Kemudian kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan. Selanjutnya ekonomi yang semakin sulit pasti berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat.”
Langkah Mengatasi Resesi Ekonomi Indonesia
Ketika menghadapi situasi yang rentan atau bahkan telah terjadi hal yang disebut resesi pemerintah menjadi bagian penting dalam mengatasi dampak-dampak negatif ini.
Guna mengatasi fenomena ini pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal.
Baca juga:
JD.ID Resmi Tutup di Indonesia |
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dimiliki pemerintah dengan bank centara sebagai instrumen yang mengaturnya.
Menurut ahli ekonomi Perry Warjiyo, kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam mengendalikan nilai mata uang.
Bentuk usaha sebagai implementasi kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI)selaku bank centara, yaitu pengaturan suku bunga, transaksi jual dan beli sekuritas pemerintah, dan pengubahan jumlah uang tunai yang beredar di pasar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.