Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Rumah Minimalis ala Skandinavia, Cocokkah di Indonesia?

Interior rumah Skandinavia (Sumber: Dekoruma)

Budaya Indonesia

Kursi hasil anyaman rotan. (Sumber: Dekoruma)

Mari kita bandingkan dengan keadaan Iklim dan budaya yang ada di Indonesia. Negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, tapi bukan berarti warganya berhak membuat desain rumah yang menghabiskan banyak material.

Indonesia memiliki banyak pengrajin furnitur anyaman dari rotan dan bambu dan juga banyak kekayaan budaya lainnya dalam bentuk perabot rumah tangga.

Kemudian iklim, Indonesia memiliki iklim tropis yang banyak cahaya matahari dan suhu hangat. Warna terang dan jendela besar membuat suhu ruangan menjadi lebih hangat lagi.

Dalam hal budaya tentunya sangat berbeda. Di Indonesia budaya bersosialisasi masyarakat sangat tinggi, masih banyak dijumpai acara-acara seperti pengajian, arisan, reuni atau sekadar berkumpul dengan teman saudara di rumah. Sehingga diperlukan cukup banyak perabot untuk menjamu mereka

Perlu kita garis bawahi bahwa desain rumah tidak hanya mengenai bentuk dan furniturnya, tetapi juga mengenai budaya masyarakat di sana. Sehingga mengadopsi desain sama dengan mengadopsi budaya.

Jadi, jika ingin membangun rumah dengan mengadopsi suatu desain, kita perlu melihat budaya masyarakat di mana desain tersebut berasal. Kemudian mencocokannya dengan budaya masyarakat kita. (IMA/FAU)