Meskipun begitu, menteri perdagangan ini paham bahwa untuk memenangkan persaingan dengan sejumlah negara ASEAN yang sama-sama gencar untuk menarik investasi pabrikan mobil listrik tidaklah mudah.
Pastinya, diperlukan efisiensi dan pelayanan yang cepat kepada para investor, dengan menjamin kepastian berusaha.
Di sisi lain, subsidi terhadap pembelian kendaraan listrik juga harus dilakukan.
Prediksinya, Indonesia bisa menjadi negara maju di 2035 asal pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan percepatan zaman kita.
“Jadi di zaman ini kita harus efisien, cepat, dan layanan kompetitif. Itu coba kita lakukan karena kalau banyak investasi, barulah kita 2035 bisa menjadi negara maju,” katanya.
Pemikiran Pihak Korea Selatan yang Optimis Akan Perdagangan dengan Indonesia
Pihak Korea Selatan yang diwakili oleh Lee Sang Deok, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia menjelaskan mengenai perdagangannya dengan Vietnam.
Ia mengatakan bahwa tingginya perdagangan Korea Selatan dengan Vietnam didorong oleh tingginya investasi Samsung Electronics di sana.
Ia menyebutkan bahwa terdapat sebanyak 25% produk domestik bruto Vietnam bahkan disokong oleh Samsung.
Namun, ia mengatakan bahwa akhir-akhir ini, perdagangan Korea Selatan dengan Indonesia juga telah menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.
Terlebih lagi jika industrialisasi mobil listrik ini dapat berjalan dengan baik.
“Jika industri di Indonesia maju dan naik dibanding China dan Vietnam, pasti maunya Korea impor produk-produk dari Indonesia,” jelasnya. (ala/fau)