Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mengenal Aplikasi Weverse, Teknologi Fandom yang Juga Digunakan BTS

Sejumlah boy group dan artis K-pop bergabung di Weverse. (Sumber: Reuters)

ANDALPOST.COM – Boy group andal BTS memang memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia. Sehingga, muncullah perusahaan teknologi fandom BTS yang bernama Weverse. Melalui perusahaan fandom itu, BTS dapat menjangkau lebih banyak penggemar mereka.

Ketika Jin BTS menjadi anggota pertama yang mendaftar wajib militer Korea Selatan di bulan ini, ia pun membagikan pesan khusus untuk penggemar melalui Weverse. Postingan Jin tersebut menuai lebih dari 10.000 balasan dari penggemarnya.

“Sekarang saatnya aku ingin mengatakan ini ketika aku pergi ke wajib militer,” ungkap Jin.

Platform Weverse telah menjadi senjata utama agensi grup K-pop HYBE Co Ltd. Hal ini karena dalam Weverse, penggemar dapat berinteraksi dengan para bintang, mengakses konten unik dan membeli barang dagangan. Bahkan, kini berkembang menjadi layanan berlangganan.

“Kami adalah bisnis fandom,” kata presiden Weverse, Joon Choi.

“Ada layanan global yang lebih besar, menawarkan fungsi seperti aplikasi kami, tetapi pengguna Weverse adalah penggemar berat yang ditandai dengan keterlibatan penuh antusias,” imbuh Joon Choi.

Choi juga mengtakan bahwa sebelum Weverse diluncurkan pada 2019 lalu, penggemar tersebar di berbagai platform.

“Mereka membeli merchandise di sini, menonton video di sana, berkomunikasi di tempat lain. Kami tidak memiliki database pelanggan. Jadi, kami mulai mengembangkan setiap layanan secara internal,” bebernya.

Terlebih, industri K-Pop memang hanya berputar terhadap loyalitas, maka tak heran jika bisnis tersebut “tahan resesi”.

Pendapatan paltform tersebut juga diperoleh dari tanggapan publik terhadap aktivitas artis, dan penjualan. Bahkan, saat ini agensi yang menaungi BTS yakni HYBE telah memanfaatkan fandom yang setia untuk mengembangkan bisnisnya secara global melalui Weverse.

Para analis juga menyebut Weverse akan menawarkan model pertumbuhan untuk hiburan masa depan.

Sementara itu, Joon Choi menyebut sekitar 170 dari 300 karyawan Weverse adalah insinyur termasuk programmer dan spesialis UX, dengan veteran dari perusahaan game atau raksasa teknologi lokal Naver yang memiliki kemitraan dengannya.

Aplikasi Weverse saat ini memiliki lebih dari 80 tim artis, termasuk BTS. Mereka juga memiliki sekitar 8 hingga 9 juta pengguna aktif bulanan. Selain itu, aplikasi tersebut juga memiliki jumlah pengunjung berulang dan retensi yang tinggi. Bahkan, puncak pengguna aktif harian dapat mencapai sekitar 6 juta.

Selain artis HYBE, artis lain juga cukup banyak hadir di platform ini, termasuk grup wanita top agensi YG, Blackpink.

Tak berhenti sampai di situ saja, lebih banyak artis Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang diperkirakan akan bergabung tahun depan. Tetapi, Joon Choi enggan menyebutkan siapa saja artis tersebut.

Joon Choi yang sebelumnya bekerja di perusahaan game Nexon dan pembuat konten Baby Shark Pinkfong mengungkapkan aplikasi tersebut telah memberikan layanan seperti streaming langsung.

Selain itu, Weverse juga memberi layanan pembaruan gaya Instagram Story, konten gratis dan berbayar, interaksi artis ke penggemar, dan penjualan barang dagangan. Ia juga menyebut bahwa pengguna super Weverse telah membuat aplikasi itu jauh lebih menarik.

“Misalnya, kami melakukan perdagangan, tetapi tidak ada musim, kami memiliki 80 tim artis, dan beberapa dari mereka selalu melakukan sesuatu,” terang Choi.

Layaknya popularitas K-pop, aplikasi Weverse juga mendunia. Penggunanya berbasis di lebih dari 200 negara dan hanya sekitar 10 persen pengguna aplikasi yang berbicara bahasa Korea.

Lima negara teratas pengguna Weverse berasal dari Jepang, Indonesia, Meksiko, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

“Tidak ada agensi hiburan lain dengan platform penggemar seperti itu dengan pengguna yang cukup untuk skala ekonomi,” kata Lee Hye-in, analis di Yuanta Securities.

“Platform terpusat seperti itu dimungkinkan karena di K-pop, agensi memegang hegemoni. Sedangkan di negara lain, seperti AS, artis merupakan pusatnya,” tegas Lee.

(SPM/MIC)