Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, Diperebutkan Rusia dan Ukraina

Pemandangan menunjukkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia selama konflik Rusia-Ukraina di luar Enerhodar di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina yang dikuasai Rusia, 14 Oktober 2022. (Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko)

ANDALPOST.COM – Penembakan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina Selatan kembali terulang. Hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan besar.

Pasalnya, lokasi Zaporizhzhia hanya sekitar 500 km dari lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia. Dikenal, sebagai bencana Chornobyl tahun 1986 silam.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berulang kali menyatakan keprihatinan atas penembakan pembangkit listrik tersebut. Bahkan, IAEA telah mengusulkan pembentukan zona perlindungan keselamatan dan keamanan nuklir yang andal di sekitar pembangkit.

Lantas, bahan apa yang ada di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa tersebut? Mengapa Rusia dan Ukraina Memperebutkannya?

Mengenal Zaporizhzhia di Ukraina

Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, memiliki enam reaktor VVER-1000 V-320 berpendingin air dan moderasi air rancangan Soviet. Diketahui, mengandung Uranium 235 dan memiliki waktu paruh lebih dari 700 juta tahun.

Diketahui, konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir itu dimulai pada tahun 1980 silam.

Reaktor keenamnya baru dihubungkan ke jaringan pada tahun 1995. Keenam reaktor tersebut sekarang dalam keadaan dingin, setelah reaktor No. 6 ditutup pada 12 September tahun ini.

Shutdown” dingin berarti suhu reaktor di bawah titik didih. Tetapi, pompa listrik yang menggerakkan air melalui teras reaktor harus tetap bekerja untuk mendinginkan bahan bakar. 

Apa Risikonya?

Risiko terbesar adalah, jika bahan bakar nuklir terlalu panas akibat daya yang menggerakkan sistem pendinginnya diputus. 

Penembakan yang terjadi berulang kali, dapat menyebabkan kabel listrik terputus.

Diketahui, pembangkit tersebut kehilangan sisa daya eksternal terakhirnya pada 8 Oktober 2022, sehingga bergantung pada generator diesel.

Hal itu, diungkap oleh Badan Energi Atom Internasional. Kemudian, saluran listrik yang terputus telah dipulihkan pada 9 Oktober lalu.

Sebelum perang antara Ukraina dan Rusia, pabrik memiliki empat saluran listrik bertegangan tinggi. Secara khusus, memberikannya akses ke jaringan serta beberapa saluran cadangan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.