ANDALPOST.COM – Osteoporosis atau yang biasa dikenal dengan penyakit tulang keropos, merupakan suatu penyakit yang menyebabkan kepadatan dan kualitas tulang menjadi menurun. Hal ini mengakibatkan resiko kerusakan tulang menjadi rapuh dan patah.
Penyakit yang juga disebut silent epidemic ini sering terjadi tanpa gejala pasti, biasanya secara bertahap dalam beberapa tahun. Hingga akhirnya baru akan terasa saat tulang patah atau retak.
Osteoporosis adalah penyakit silent disease yang gejala awalnya ialah patah tulang,” kata Dokter di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Dr. Tony Setiobudi, dalam Channel YouTube pribadinya, dikutip pada Minggu (26/3).
Berdasarkan laporan resmi dari WHO, 50% kejadian patah tulang panggul dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup hingga mengakibatkan peningkatan angka kematian.
Sebanyak 9 juta orang mengalami patah tulang per tahunnya, dan setiap 3 detik sekali setidaknya satu orang mengalami patah tulang.
Osteoporosis sendiri disebabkan oleh penurunan kepadatan tulang, yang membuat tulang lebih rapuh dan mudah patah.
Tulang setiap orang menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia. Umumnya, usia lanjut diatas 70 tahun sulit menghindari penyakit ini.
Sementara itu, berdasarkan laporan Kemenkes, menyatakan bahwa wanita lebih rentan mengalami osteoporosis. Sebab tulang mudah patah dan cepat keropos dibanding pria.
Walau hanya mengalami cedera ringan, umumnya wanita dalam fase menopause mengalami penurunan kadar estrogen. Sehingga mempengaruhi perubahan pembentukan tulang.
“25% atau lebih dari orang berusia 70-79 tahun menderita osteoporosis dengan jumlah wanita lebih banyak daripada pria,” ujar Dr. Tony Setiobudi.
Osteoporosis juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, pembentukan massa puncak tulang yang kurang baik selama masa pertumbuhan.
Kurangnya asupan kalsium dan protein untuk pembentukan tulang, sehingga terlalu banyak mengkonsumsi rokok, kopi dan alkohol juga menyebabkan osteoporosis.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.