ANDALPOST.COM – Progeria merupakan suatu penyakit berupa kelainan genetik yang menyebabkan penuaan dini. Sehingga penderitanya terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya.
Penyakit ini merupakan penyakit langka. Di Indonesia tercatat kurang dari seribu kasus per tahunnya.
Salah satu pengidap penyakit tersebut di Indonesia adalah Puspa Sari, seorang wanita asal Bekasi. Kisahnya ini dibagikan dan dibahas dalam kanal YouTube seorang dokter kecantikan bernama Dr. Richard Lee, berjudul “Nginfus bareng DRL”.
Ada dua tipe progeria, yaitu progeria yang telah ada sejak lahir. Juga progeria yang menyerang di usia remaja.
Perempuan kelahiran 20 Juli 1994 ini pun mengatakan, bahwa ia mengidap penyakit tersebut saat usia remaja. Ini disebut sebagai progeria ringan, yaitu progeria yang hanya menyerang kulitnya saja.
“Aku progeria di usia remaja karena aku sakitnya di usia 10 tahun. Pas bayi aku biasanya aja kayak anak-anak pada umumnya,” ujar Puspa.
Pada umumnya, progeria bukan hanya menyerang kulit, tetapi juga menyerang organ-organ lain sehingga menyebabkan pertumbuhan tidak normal, dan tengkorak kepala lebih besar.
Sementara yang Puspa alami, progeria hanya menyerang kulitnya saja.
“Nah, kalau di aku hanya menyerang di kulit saja. Semua organ lainnya normal,” lanjutnya.
Awal Mula Penyakit Puspa
Sebelum mengetahui mengidap penyakit progeria, Puspa menceritakan awalnya ia terkena biduran, dan tubuhnya menjadi bentol-bentol. Ketika pergi berobat, dokter mengatakan bahwa Puspa hanya terkena alergi dingin biasa.
Namun, perlahan-lahan telinganya menjadi lembek atau layu seperti penampilan seorang nenek. Puspa pun mengungkapkan, hal itu terjadi pada saat usianya menginjak di bangku kelas 5 SD.
Hingga saat ini, ia mengaku sudah mengonsumsi obat-obatan dari dokter sejak sepuluh tahun lalu.
Puspa pun menuturkan, selepas lulus SMA ia pergi ke Medan. Di sana dirinya hanya mendapatkan keterangan dari dokter bahwa ia terkena syndrom atau penyakit langka.
Namun, faktor peralatan medis di Indonesia yang belum memadai, membuat Puspa berobat ke luar negeri.
“Aku divonis progeria pas di Malaysia. Di Indonesia cuman dibilang mengidap penyakit langka atau syndrom. Mungkin karena peralatan medis di Indonesia kurang memadai. Jadi ke Malaysia, dokter di sana bilang mengidap progeria ringan yang hanya menyerang kulit saja,” ujar wanita berusia 28 tahun itu.
Akibat penyakit tersebut, kulit wajahnya pun perlahan-lahan terlihat semakin menua.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.