Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mengenal Sejarah dan Budaya Minum Teh di Masyarakat Jawa

Ilustrasi Teh yang Populer di Masyarakat Jawa. (Design by @salwadiatma)

ANDALPOST.COM – Teh merupakan salah satu sajian minuman yang sering disajikan di waktu santai, saat makan atau untuk menjamu tamu datang ke rumah. Teh sering juga menjadi sajian minuman ketika acara pesta, dan lainnya.

Teh dapat dikatakan sebagai minuman yang paling banyak dikonsumsi masyarakat selain air putih. 

Minuman ini merupakan salah satu komoditas perkebunan dan ekspor terbesar di Indonesia. sebagai salah satu komoditas terbesar di Indonesia, teh mampu menyaingi kopi yang juga dikenal di dunia. 

Teh adalah tanaman yang dapat diolah menjadi sebuah minuman yang disajikan dengan cara diseduh. Teh memiliki nama lain camellia sinensis dari anggota familia theaceae.

Kata teh sendiri merupakan sebutan yang lazim untuk daun tanaman teh yang telah dipetik dan diolah dengan proses pengolahan tertentu 

Pada dasarnya teh dapat merujuk pada nama tumbuhan, namun arti kata teh juga dapat diartikan sebagai minuman.

Tradisi Minum Teh Sudah Berlangsung Sejak Dulu

Teh telah tersebar di berbagai negara, khususnya Indonesia yang tradisi minum teh sudah mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia dari sejak dulu.

Indonesia pada setiap daerahnya memiliki tradisi dan penyajian yang berbeda pula. Masyarakat Jawa khususnya memiliki tradisi budaya minum teh dapat ditemukan di setiap kegiatan masyarakat, seperti pernikahan, rapat kantor, pengajian, dan kegiatan lainnya.

Tahukah kalian Andalpeeps sejak kapan tanaman teh populer di Masyarakat Jawa?

Minuman teh dikenal sejak 1686 dibawa oleh ilmuwan Belanda Dr. Andreas Cleyer . Pada saat itu teh hanya digunakan sebagai tanaman hias.

Baru tahun 1728, Pemerintah Belanda mulai memperhatikan teh dengan mendatangkan biji teh secara besar-besaran dari Cina untuk dibudidayakan di Pulau Jawa. 

Teh jenis asam mulai masuk ke Jawa pada tahun 1800-an dan ditanam di kebun Gambung, Jawa Barat. Sejak itu teh menjadi komoditas yang menguntungkan pemerintah Hindia Belanda. 

Pada pemerintahan Gubernur Van de Bosch, sekitar tahun 1820. Teh menjadi salah satu komoditas yang harus ditanam rakyat melalui politik tanam paksa. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.