Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Mengenang Luka Lama, Demonstrasi Korut Menyuarakan Perang Balasan atas Imperialisme AS

Demonstrasi Mengenang Imperialisme AS di Korea Utara: Sumber: Reuters

Selain itu, dapat dilihat bagaimana perkembangan militer dari Korut yang sudah semakin menguat membuat penyuaraan tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata. 

Korut sekarang memiliki, “senjata mutlak terkuat untuk menghukum imperialis AS.” Juga “pembalas di tanah ini terbakar dengan keinginan gigih untuk membalas dendam musuh,” jelas media KCNA.

Korut dan AS Saat Ini

Menanggapi perilaku AS yang dirasa merupakan bagian dari “provokasi” bagi Korut, media berita milik pemerintah tersebut melaporkan bahwa terdapat 150.000 provokasi sembrono untuk menyerang utara. Termasuk “Focus Retina” dari tahun 1953 hingga 1999. 

Terdapat pula, latihan perang anti-DPRK berskala besar seperti “Team Spirit“, “Foal Eagle“, “Ulji Focus Lens” dan “penerimaan, pementasan, gerakan maju dan integrasi” (RSOI) berjumlah lebih dari 10.000 dengan keterlibatan total 20 juta pasukan.

Selain itu, terdapat juga setidaknya 110 putaran latihan perang pada tahun 2018. Lalu 190 pada tahun 2019, 170 pada tahun 2020 dan 140 pada tahun 2021. 

Juga 200 pada tahun 2022, gerakan imperialis AS untuk memprovokasi perang melawan DPRK yang telah lebih meningkat.

Akan tetapi, melihat bagaimana peningkatan tersebut Korut dalam laporan KCNA tidak akan tinggal diam dan akan tetap melakukan perlawanan. 

“Jika mereka berani memprovokasi ‘perang Korea kedua’, gagal mengambil pelajaran dari Perang Korea yang lalu, itu akan menyebabkan akhir dari AS sendiri,” tulis laporan KCNA. (ben/ads)