Dikutip dari BBC News, Geoffrey Hinton menjelaskan bahwa AI menjadi lebih berbahaya jika disalahgunakan oleh seseorang yang tidak bertanggung-jawab.
Dirinya kemudian mengambil contoh dengan membandingkannya dengan Vladimir Putin presiden Rusia tersebut sebagai salah satu contoh dari bahayanya penggunaan AI.
“Anda dapat membayangkan, misalnya, beberapa aktor jahat seperti [Presiden Rusia Vladimir] Putin memutuskan untuk memberi robot kemampuan untuk membuat sub-tujuan mereka sendiri,” ucap Geoffrey Hinton.
Dikenal sebagai ‘Godfather of AI’
Geoffrey Hinton atau biasa dijului sebagai ‘Godfather of AI’ merupakan seorang ilmuan computer dan psikolog kognitif yang berasal dari Inggris-Kanada.
Dirinya dikenal sebagai pelopor AI karena telah memberikan banyak kontributsi dalam bidang AI. Misalnya dalam karya pengembangan algoritme backpropagation yang dikenal ‘Deep Learning Network’.
Deep Learning merupakan sebuah pembuatan program komputer yang meniru dari struktur otak hewan, kemudian datanya diproses oleh lapisan neuron buatan.
Output dari proses tersebut kemudian membentuk keputusan atau penilaian input. Misalnya sistem ini dapat menuliskan ucapan manusia atau mengenali wajah seseorang dalam foto yang berbeda.
Oleh karena itu, metode deep learning network ini termasuk dalam metode yang digunakan oleh AI, yakni dapat meniru layaknya manuska yang memiliki banyak pengetahuan. (lfr/fau)