Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Menhan China Sebut Ketegangan dengan AS akan Membawa Malapetaka

Menteri Pertahanan (Menhan) China Li Shangfu (Foto: Mark Cheong/The Straits Times via REUTERS)

ANDALPOST.COM — Menteri Pertahanan (Menhan) China, Li Shangfu mengungkapkan, Beijing tengah membuka pembicaraan mengenai konfrontasi dengan Amerika Serikat (AS).

Li memperingatkan, setiap konflik antara kedua negara akan membawa malapetaka bagi dunia.

Berbicara di KTT keamanan tertinggi Asia, Dialog Shangri-La, Li pun mengatakan bahwa dunia cukup besar bagi China dan AS. Terutama untuk tumbuh bersama.

“China dan AS memiliki sistem yang berbeda dan berbeda dalam banyak hal lainnya,” kata Li, Minggu (4/6/2023).

“Namun, ini seharusnya tidak menghalangi kedua belah pihak untuk mencari titik temu dan kepentingan bersama guna menumbuhkan hubungan bilateral dan memperdalam kerja sama,” imbuhnya.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa konflik atau konfrontasi yang parah antara China dan AS akan menjadi bencana yang tak tertahankan bagi dunia,” klaim Li.

Hubungan antara Washington dan Beijing mengalami ketegangan lantaran berbagai masalah.

Termasuk Taiwan yang diperintah secara demokratis, sengketa wilayah di Laut China Selatan, dan pembatasan ekspor chip semikonduktor oleh Presiden AS, Joe Biden.

Dalam pertikaian terbaru mereka, militer AS menuduh angkatan laut China melakukan manuver di dekat kapal perusak AS yang melintasi selat Taiwan.

Sementara Beijing menuduh Washington memprovokasi serta merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan mendorong pro-pasukan kemerdekaan di Taipei.

Pertemuan Austin di Singapura

Sebelumnya, Menhan AS, Lloyd Austin mengatakan pada pertemuan di Singapura bahwa Washington berkomitmen untuk mempertahankan status quo di Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri. Kendati Beijing mengklaim negara tersebut merupakan wilayahnya.

Menhan AS Lloyd Austin (Foto: REUTERS/Carlos Barria//File Photo)

Ia juga menegur China karena menolak mengadakan pembicaraan militer, membuat negara adidaya menemui jalan buntu karena perbedaan mereka.

“Saya sangat prihatin bahwa RRT (Republik Rakyat Tiongkok) tidak mau terlibat lebih serius dalam mekanisme yang lebih baik untuk manajemen krisis antara kedua militer kita,” kata Austin dalam pertemuan di Singapura.

“Semakin banyak kita berbicara, semakin kita dapat menghindari kesalahpahaman dan salah perhitungan yang dapat menyebabkan krisis atau konflik,” terangnya.

Ia menambahkan, bahwa Washington akan menindak tegas jika China terus berlayar dan terbang di atas Selat Taiwan dan Laut China Selatan.

Austin menegaskan bahwa mereka adalah perairan internasional, melawan klaim teritorial Beijing yang luas di wilayah tersebut.