Menjaga Kepercayaan Masyarakat
Sri menyampaikan, pencopotan jabatan dan pemeriksaan atas Rafael dijalankan dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat. Terutama kepada Kemenkeu sebagai bendahara negara.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa pencopotan jabatan bukan berarti pemecatan atas Rafael. Ia saat ini masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terikat dengan kode etik, seluruh disiplin dan aturan administratif ASN.
“Kami di Kemenkeu tetap memiliki komitmen dan kesetiaan yang kuat untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Sebagai bendahara negara, kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati. Tidak boleh dikompromi,” ujarnya.
Ia menegaskan, segala bentuk pelanggaran disiplin di lingkungan Kemenkeu merupakan pengkhianatan terhadap seluruh jajaran yang sudah bekerja jujur dan profesional.
Oleh karena itu, Sri Mulyani menyampaikan bahwa ia akan memonitor langsung jalannya pemeriksaan Rafael.
“Saya akan terus memonitor perkembangan penanganan kasus saudara RAT. Dan, saya ingin menyampaikan sekali lagi simpati, doa kami serta permohonan maaf kepada keluarga David,” imbuhnya.
Sri juga mengatakan, bahwa Kemenkeu akan senantiasa terus melakukan perbaikan dalam kerja keras mengelola keuangan negara.
“Pajak yang dibayarkan oleh masyarakat adalah sebuah amanah yang harus kami jaga dengan tanpa kompromi,” tegasnya.
Ihwal Sorotan Publik Terhadap Kekayaan Rafael
Kekayaan Rafael dipertanyakan publik usai sang anak, Mario Dandy Satrio, menganiaya Cristalino David Ozora pada Senin (20/2) hingga koma.
Diketahui dalam penganiayaan tersebut, Dandy datang dengan mengendarai mobil mewah Jeep Rubicon bernopol B-120-DEN.
Penganiayaan tersebut terjadi di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
David, yang kemudian diketahui anak salah seorang Pengurus Pusat GP Ansor sampai artikel ini ditulis masih terbaring tak sadarkan diri.
David kini dirawat di ICU Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. (lth/ads)