ANDALPOST.COM – Menteri luar negeri (Menlu) China, Qin Gang, menelepon Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba dan mengaku khawatir atas agresi Rusia yang kian brutal, Jumat (17/3).
Qin Gang mengungkapkan keprihatinannya terhadap Ukraina lantaran kini agresi Rusia semakin lepas kendali.
Dia pun mendesak adanya pembicaraan mengenai solusi andal atas perang tersebut.
Qin mengatakan kepada Dmytro Kuleba, bahwa China ingin melihat kemajuan negosiasi perdamaian.
“China selalu menjunjung tinggi sikap objektif dan adil dalam masalah Ukraina,” terang Qin Gang.
Ia juga mengatakan, China telah berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian dan memajukan negosiasi. Serta menyerukan komunitas internasional untuk menciptakan kondisi guna menciptakan hal tersebut.
Kuleba pun memberikan tanggapan mengenai keinginan Qin Gang itu.
“Selama panggilan telepon saya dengan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang hari ini, kami membahas pentingnya prinsip integritas teritorial. Saya menggarisbawahi pentingnya Formula Perdamaian ZelenskyyUa untuk mengakhiri agresi dan memulihkan perdamaian yang adil di Ukraina,” terang Kuleba.
Diketahui, Zelensky menciptakan formula perdamaian yang berisi 10 poin.
Di antaranya, ialah pemulihan integritas teritorial Ukraina, di mana tidak ada negosiasi penarikan seluruh pasukan Rusia. Lalu penghentian permusuhan, serta pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili Rusia atas kejahatan perang.
Deklarasi Persahabatan China dan Rusia
Keterlibatan China yang jarang terjadi dalam perang di Ukraina mengikuti peta jalan 12 poin yang baru-baru ini diusulkan Beijing untuk penyelesaian politik krisis Ukraina.
China berusaha menjadi mediator independen setelah mengadakan pembicaraan pekan lalu. Di mana musuh lama Iran dan Arab Saudi setuju untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh.
Namun, niat Beijing untuk mendamaikan Rusia dan Ukraina harus melibatkan deklarasi persahabatan antara negara tersebut dengan Rusia.
Pasalnya, pada tahun lalu China dan Rusia mendeklarasikan hubungan persahabatan.
Bahkan, sebelumnya China engga mengecam invasi Rusia ke Ukraina.
Tetapi, pada saat bersamaan, negeri tirai bambu itu justru menyatakan kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara harus dihormati.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.