Kesehatan Mental di Indonesia
Kondisi kesehatan mental di Indonesia sendiri pernah disurvei oleh Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS).
Dikatakan, bahwa survei tersebut adalah survei kesehatan mental nasional yang pertama dalam mengukur angka kejadian permasalahan mental pada anak muda dalam jangka usia 10-17 tahun.
Dari hasil penelitian tersebut, mendapatkan bahwa gangguan mental yang paling banyak diderita oleh remaja adalah gangguan cemas. Yaitu, gabungan antara fobia sosial dan gangguan cemas menyeluruh) sebesar 3,7 persen, diikuti oleh gangguan depresi mayor (1,0 persen).
Selain itu, terdapat juga gangguan perilaku (0,9 persen). Serta, gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) masing-masing sebesar 0,5 persen.
Lebih lanjut, dijelaskan juga bahwa hampir 20 persen dari total penduduk Indonesia berada dalam rentang usia 10 – 19 tahun.
Sehingga, populasi remaja dapat dikatakan memiliki peran penting bagi perkembangan Indonesia. Terutama, untuk meraih bonus demografi dan merealisasikan visi Indonesia Emas 2024. (ben/lfr)