ANDALPOST.COM — Perusahaan raksasa media sosial, Meta Platforms, Inc., yang mengoperasikan platform terkenal seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, telah mendapatkan sorotan tajam akhir-akhir ini. Sebab tuntutan yang muncul terkait dampak buruknya terhadap kesehatan mental masyarakat Amerika Serikat.
Pada Rabu (25/10/2023) waktu Indonesia, sejumlah pihak telah menggugat Meta atas dugaan keterlibatannya dalam merusak kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis mereka.
Gugatan yang diajukan oleh sejumlah kelompok advokasi kesehatan mental dan individu yang mengklaim telah menderita akibat penggunaan berlebihan media sosial ini menyoroti isu-isu seputar peran Meta dalam mempromosikan perilaku yang merugikan.
Mereka mendakwa bahwa perusahaan tersebut telah gagal mengawasi konten yang merangsang kecanduan, menyebabkan kecemasan, dan mendorong perilaku berisiko.
Keterlibatan Meta
Para penggugat dalam gugatan ini juga menyatakan bahwa Meta telah menggunakan algoritma yang mempertontonkan konten yang berpotensi merusak kesehatan mental pengguna. Dengan memprioritaskan berita palsu, disinformasi, dan materi berbahaya.
Selain itu, mereka mengklaim bahwa perusahaan tersebut telah melakukan sedikit untuk mencegah penggunaan platformnya oleh individu yang terlibat dalam pelecehan dan pelecehan online.
Salah satu penggugat dalam kasus ini, Sarah Johnson, mengungkapkan pengalamannya.
“Saya mulai menggunakan media sosial untuk tetap terhubung dengan teman-teman saya, tetapi akhirnya saya merasa terjebak dalam lingkaran ketidakpastian dan kecemasan yang tak berujung. Saya memperhatikan perubahan besar dalam kesehatan mental saya, dan saya yakin Meta bertanggung jawab atas hal ini,” ujar Johnson.
Gugatan ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin berkembang tentang pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan yang berlebihan dari platform-platform ini dapat mengakibatkan depresi, kecanduan, dan perasaan isolasi.
Dalam beberapa kasus, bahkan telah muncul tindakan bunuh diri yang terkait langsung dengan pengaruh negatif yang dihasilkan dari interaksi online.
Sebagai tanggapan terhadap gugatan ini, Meta menyatakan komitmennya untuk mengatasi kekhawatiran seputar kesehatan mental.
Perusahaan ini telah mengumumkan sejumlah inisiatif baru. Termasuk peningkatan pengawasan konten yang merugikan, pengurangan konten yang merangsang kecanduan, dan kerjasama dengan ahli kesehatan mental untuk memberikan sumber daya kepada pengguna yang membutuhkan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.