ANDALPOST.COM – Seorang investor dan filantropis, George Soros, memberikan kendali kerajaannya pada anaknya.
Berdasarkan wawancara eksklusif The Wall Street Journal, kendali ini ia turunkan kepada putra bungsunya, Alexander Soros. Dimana, putra bungsu tersebut akan mengelola kekayaan George Soros yakni sebanyak $25 miliar.
Diketahui, salah satu bisnis Soros adalah Yayasan Masyarakat Terbuka nirlaba, yang aktif di lebih dari 120 negara di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, menurut informasi situs webnya, yayasan ini juga telah memberikan saluran sekitar $1,5 miliar setiap tahunnya, kepada salah satunya kelompok pendukung hak asasi manusia dan pendorong pertumbuhan demokrasi di seluruh dunia.
Alexander Soros yang masih berusia 37 tahun ini mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa dia lebih politis dibanding Ayahnya.
George Soros karena karirnya, dikenal sebagai orang yang menjadi target orang-orang sayap-kanan atau pemegang kepercayaan yang menganjurkan agar perusahaan itu bebas dan menjadi kepemilikan pribadi, dan digagaskan dengan nilai otoritas serta hierarki.
Meskipun memiliki jiwa politisi yang berbeda, Alexander Soros atau Alex berkata bahwa keduanya, “berpikir sama.”
Dalam melanjutkan warisannya, Alex mengatakan bahwa ia akan memperluas “tujuan liberal” Ayahnya. Serta, mengikutsertakan tujuan lainnya seperti hak memilih dan aborsi, dan kesetaraan gender.
Dia juga menambahkan bahwa ia ingin terus menggunakan kekayaan keluarganya untuk mendukung politisi Amerika Serikat yang berhaluan kiri.
Dalam wawancara ini, Alex juga mengatakan bahwa baru-baru ini, ia bertemu dengan para pejabat tinggi untuk mendorong masalah yang berkaitan dengan yayasan keluarga.
Para pejabat ini adalah pejabat administrasi Presiden AS Joe Biden, Pemimpin Mayoritas Senat dan kepala negara Chuck Schumer, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, hingga Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.
Peran Alexander Soros Kelola Kekayaan Keluarga
Alexander Soros dilantik sebagai ketua Yayasan Masyarakat Terbuka oleh dewan organisasi ini pada bulan Desember lalu.
Yayasan ini dikenal dengan OSF atau Open Society Foundations.
Dari surat kabar yang diluncurkan, bahwa Alex juga turut memimpin aktivitas politik sebagai presiden super PAC Soros.
Dari laporan Wall Street Journal, Soros yang lebih muda ini merupakan satu-satunya anggota keluarga di komite investasi yang melakukan pengawasan Manajemen Dana Soros.
Manajemen Dana Soros ini memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola uang untuk yayasan dan keluarga.
Dalam wawancara ini, Alex tidak segan-segan mengatakan rasa prihatinnya terhadap kemungkinan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.
Keprihatinan ini juga dibarengi dengan fakta bahwa organisasi Soros akan memiliki peran menjadi keuangan utama dalam pemilihan presiden 2024.
“Sebanyak saya ingin mendapatkan uang dari politik, selama pihak lain melakukannya, kita harus melakukannya juga,” ucap Alex.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
