ANDALPOST.COM — Menurut pakta keamanan penting yang mendukung upaya Washington dalam mengepung China di Pasifik, sekarang militer Amerika Serikat (AS) dapat berkembang dan beroperasi dari pangkalan di Papua Nugini.
Lengkapnya dari pakta tersebut dapat dibaca dalam sebuah dokumen di meja parlemen Papua Nugini pada Selasa (13/6/2023) dan diperoleh oleh AFP.
Detail pakta tersebut pun diketahui semenjak ditandatangani pada bulan Mei 2023.
Dengan pakta yang ditandatangani tersebut, AS pun sekarang dapat menugaskan kapal dan pesawat mereka di enam pelabuhan dan bandara udara kunci. Termasuk, Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus dan fasilitas di Ibu Kota Port Moresby.
AS sekarang telah memiliki “akses tanpa hambatan” ke ke situs-situs tertentu untuk “pra-posisi peralatan, perlengkapan dan material”.
AS juga diperbolehkan “menggunakan khusus” beberapa zona. Di mana mereka dapat melakukan pembangunan dan “kegiatan konstruksi”.
Perjanjian tersebut membuka pintu bagi Washington untuk membangun jejak militer baru di pelabuhan laut dalam yang berharga secara strategis. Sementara itu, persaingan terus meningkat bersama dengan Beijing.
Bertengger di tepi barat daya Samudra Pasifik, Lombrum di masa lalu telah digunakan sebagai garnisun pasukan Inggris, Jerman, Jepang, Australia, dan AS.
Selama Perang Dunia II, Lombrum adalah salah satu pangkalan AS terbesar di Pasifik. Diketahui, sebanyak 200 kapal berlabuh, termasuk enam kapal perang dan 20 kapal induk yang digunakan untuk merebut kembali Filipina dari Jepang.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.