ANDALPOST.COM – Mural kuno berupa lukisan dinding berwarna-warni berusia 1.000 tahun, telah ditemukan dengan andal oleh tim arkeolog mahasiswa di Peru. Penemuan itu dilaporkan oleh kantor berita Peru, La Republica (larepublica.pe) pada Senin, (21/11/2022).
Dilaporkan, mural kuno itu menggambarkan seorang dewa yang sedang dikelilingi oleh para pejuangnnya.
Mural bersejarah itu dikenal dengan sebutan Huaca Pintada, sebuah tembok sepanjang 30 meter yang melukiskan adegan-adegan mistis rakyat Peru terdahulu.
Gambar-gambar yang ditemukan oleh para mahasiswa ini, pertama kali ditemukan pada tahun 1916 oleh sekelompok perampok makam yang berburu harta karun.
Namun, karena dilarang oleh pemerintah setempat untuk menjarah temuan mereka, kelompok perampok itu akhirnya menghancurkan sebagian temboknya.
Tentunya, hal itu menyebabkan situs tersebut kembali menjadi tidak jelas.
Penemuan Kembali Situs Penggalian
Hampir lebih dari satu abad, situs tersebut sulit untuk ditemukan kembali, sampai tim mahasiswa arkeologi dari Universitas Fribourg berhasil menggalinya kembali.
Tim gabungan mahasiswa Peru dan Swiss ini, mengaku merasa sangat senang dapat menemukan lukisan bersejarah itu.
Sâm Ghavami, pemimpin dari tim mahasiswa arkeologi, itu mengaku. Dalam melakukan ekskavasi tersebut, ada beberapa tantangan yang mereka alami.
Salah satu tantangan itu, adalah sulitnya mendapatkan izin untuk mengakses situs penggalian ini. Diketahui, bahwa tempat mereka merencanakan penggalian itu adalah tanah pribadi milik sebuah keluarga di Chiclayo.
“Ketika kami diperbolehkan untuk mengakses situs tersebut, rasanya sangat melegakan,” kata Ghavami kepada wartawan The Guardian.
Karena situs tersebut terletak di tanah pribadi, butuh dua tahun lamanya untuk membujuk keluarga pemilik tanah. Tentunya, agar dapat memberikan izin untuk melakukan penggalian.
“Pertama kali kami melihat tembok besar itu, kami bisa melihat bagian dindingnya itu belum digali,” ungkap Ghavami.
Dalam dua bulan terakhir, tim Ghavami telah menemukan lukisan mural kuno lain yang hilang di masa Brüning.
Selain itu, mereka juga menemukan panel baru yang belum pernah dijarah, membentang sekitar 11 sampai 12 meter.
Para ahli percaya, bahwa tembok itu adalah bagian dari kuil yang dibangun oleh budaya Cupisnique pra-Columbus. Budaya tersebut diketahui berkembang sekitar 3.000 tahun yang lalu di sepanjang pantai utara Peru.
Sementara, lukisan mural yang ditemukan beberapa waktu terakhir itu, diketahui berasal dari budaya Lambayeque pada abad ke-9 Masehi.
“Butuh kerja keras. Tidak ada yang bisa melihat monumennya karena tertutup pepohonan,” ungkap Ghavami.
“Ketika dibersihkan, orang-orang baru bisa melihatnya dari sudut yang baru,” tambahnya lagi menjelaskan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.