Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Muslim di Gurugram India Ketakutan Usai Terjadi Bentrokan

Muslim di Gurugram India Ketakutan Usai Terjadi Bentrokan
Massa Hindu menyerang dan membakar bisnis Muslim di Sohna, Haryana. (Foto: Md Meharban/Al Jazeera)

ANDALPOST.COM – Tempat ibadah umat muslim di India, Masjid Anjuman Jama, yang terletak di Sektor 57 Gurugram terlihat sepi, Kamis (03/08/2023).

Namun, nampak 10 petugas polisi berdiri di depan bangunan masjid yang sebelumnya mampu menampung 450 jemaah.

Tapi kini masjid tersebut luluh lantak dan hanya tersisa puing-puing bangunan.

Masjid Anjuman Jama merupakan tempat ibadah kaum Muslim di Gurugram, sebuah kota mayoritas Hindu di sebelah ibu kota India, New Delhi.

Sayangnya, masjid tersebut menjadi sasaran serangan oleh gerombolan sayap kanan Hindu.

Para penyerang membakar masjid dan membunuh Mohammad Saad, seorang naibe (wakil) imam berusia 22 tahun yang berada di dalam pada saat kejadian.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah kekerasan komunal yang mematikan meletus di distrik tetangga Nuh di negara bagian Haryana.

Mohammad Faheem Kazmi, seorang desainer interior yang secara rutin salat di masjid tersebut mengaku ketakutan.

“Serangan ini adalah balas dendam untuk Nuh,” kata pria berusia 32 tahun yang telah tinggal di daerah tersebut sejak 2011 silam.

Sedikitnya empat orang tewas, termasuk dua polisi, ketika prosesi keagamaan Hindu di Nuh diselenggarakan oleh Vishwa Hindu Parishad (VHP) dan Bajrang Dal, dua organisasi sayap kanan Hindu yang bersekutu dengan Partai Bharatiya Janata (BJP).

Keadaan Bentrokan Setelah Umat Muslim Beribadah

Menurut laporan media dan warga Nuh, bentrokan terjadi setelah beberapa pria Muslim menghentikan prosesi keagamaan dan melempari batu saat pawai.

Pihak berwenang di Haryana telah mengerahkan pasukan tambahan, memberlakukan jam malam dan menangguhkan internet setelah kerusuhan tersebut.

Namun, upaya itu tidak menghentikan gerombolan Hindu menyerang toko-toko milik Muslim, restoran pinggir jalan, properti dan tempat ibadah di Gurugram serta di kota-kota terdekat seperti Sohna.

Toko-toko di Sektor 70A Gurugram dan Sektor 66 dibakar, sementara anggota Bajrang Dal mengadakan rapat umum di kota Bahadurgarh Haryana, meneriakkan slogan-slogan penuh kebencian seperti “Desh ke gaddaron ko, Goli maaro saalon ko” yang berarti tembak pengkhianat negara kita.

Pernyataan Komisaris Polisi

Berbicara tentang kekerasan tersebut, Komisaris Polisi Gurugram Kala Ramachandran mengatakan beberapa kios dirusak dalam serangan brutal itu.

“Orang-orang yang kami tangkap tidak terkait dengan kelompok tertentu. Namun, penyelidikan masih dilakukan,” katanya.

Kantor perusahaan seperti Google dan Deloitte terletak hanya beberapa kilometer dari lokasi kekerasan di Gurugram yang dijuluki kota milenium lantaran menarik perusahaan multinasional dan menampung pusat perbelanjaan kelas atas.

Kerusuhan di Haryana terjadi sebulan sebelum para pemimpin global dijadwalkan tiba di New Delhi untuk KTT Kelompok 20 (G20).

Muslim di Gurugram India Ketakutan Usai Terjadi Bentrokan
Sebuah sepeda motor rusak terlihat di Ambedkar Chowk di Sohna, lokasi serangan massa. (Foto: Parveen Kumar/Hindustan Times melalui Getty Images)

Perdana Menteri (PM) Narendra Modi belum mengomentari kekerasan yang terjadi sehari setelah seorang petugas keamanan kereta api membunuh salah satu rekannya dan tiga penumpang Muslim.

Dalam beberapa pekan terakhir, Modi juga dikritik karena tetap diam atas kekerasan etnis selama berminggu-minggu yang meletus di negara bagian Manipur di timur laut, menewaskan lebih dari 130 orang dan memaksa ribuan orang tinggal di kamp-kamp bantuan.

Kepala Menteri negara bagian Haryana Manohar Lal Khattar mengungkapkan total 116 orang telah ditangkap sehubungan dengan kekerasan di sana.

“Para konspirator di belakang bentrokan di Nuh terus diidentifikasi,” terang Manohar.

“Mereka yang dinyatakan bersalah tidak akan diampuni. Kami berkomitmen untuk keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.