Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Narasi Resesi 2023 Tidak Membuat Airlangga Hartato Patah Arang

Ilustrasi Menko Airlangga Hartarto bicara soal Resesi 2023. (Design by @salwadiatma)

ANDALPOST.COM – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, optimis ekonomi Indonesia mampu hadapi resesi 2023 mendatang. Pernyataan ini disampaikan secara lugas oleh Hartato pada Kamis (15/12/2022) pagi tadi.

Pidato tersebut disampaikan oleh Menko saat membuka acara bertajuk “Momentum Ekonomi & Politik”. Padahal sebelumnya narasi mengenai resesi 2023 menjadi momok yang sudah digembar-gemborkan oleh beberapa influenzer.

Hal ini sedikit banyak membuat masyarakat khususnya lapisan menengah ke bawah semakin khawatir dengan perekonomiannya. Pasalnya, desas-desus mengatakan bahwa masyarakat di kelas tersebutlah yang akan mengalami dampaknya.

Diyakini bahwa dalam resesi nanti, masyarakat miskin akan semakin melarat. Sedangkan yang kaya bakal menjadi semakin berjaya. Dengan adanya konsep tersebut, maka masyarakat kelas menengah yang tidak bisa survive akan melarat.

Namun narasi yang menakutkan itu hanya menjadi mitos belaka bagi Menko Airlangga. Ia merasa optimis jika ekonomi Indonesia akan kuat di tahun depan. Meskipun saat ini Indonesia sedang berjalan ngos-ngosan untuk bangkit dari situasi pandemi.

“Mobilitas masyarakat semakin pulih menjadi determinan utama untuk mendorong aktivitas ekonomi indonesia,” ujar Menko dikutip dari Antara (15/12/2022).

Menko bahkan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sebesar 5,2 persen year on year (yoy). Nantinya di tahun 2023 diduga akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 5,7 persen di triwulan ke III.

Keyakinan ini muncul karena adanya indikator sektor eksternal yang relatif terkendali. Hal ini tercermin dari neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang masih surplus. Selain itu, cadangan devisa juga terlihat tinggi dan rasio utang disebut sedang dalam level yang aman.

“Didukung dengan berlanjutnya perbaikan permintaan domestik yang tercermin dari peningkatan konsumsi serta tingginya sektor ekspor,” kata Menko Airlangga.

“Sejumlah leading indicator, riil konsumsi dan investasi masih di level optimis,” kata Airlangga.

Airlangga nampak optimis dan tidak khawatir soal ancaman adanya pandemi Covid-19 yang bisa terjadi kapan saja dan kembali mengancam perekonomian negara.

Keyakinan ini berdasarkan dengan penanganan Covid-19 di seluruh daerah yang tersebar di Indonesia terkoordinasi dengan baik.

“Kasus baru COVID-19 nasional mengalami tren penurunan dan saat ini di angka 2.000-an kasus per hari,” kata Airlangga.

Keyakinan Airlangga ini bukan tanpa dasar. Ia mengacu pada kesediaan dan kesiapan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, obat baik yang memadai dan capaian vaksinasi tinggi di masyarakat.

Belum lagi dengan adanya upaya peningkatan program vaksinasi booster kedua dan lansia nantinya.

Oleh karena itu, urusan Covid-19 sudah tidak jadi momok menakutkan bagi Airlangga. Namun, keyakinan Airlangga ini juga masih harus dipertanyakan jika masalah guncangan ekonomi muncul dari sektor lain.

Di masa depan, Indonesia akan dihadapkan dengan suasana pesta demokrasi di Pemilu 2024. Bagaimana pun juga, sektor politik akan berdampak besar dalam mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Pasalnya, politik adalah posisi paling strategis dalam menentukan segala macam kebijakan termasuk kebijakan yang akan diterapkan dalam mengelola perekonomian dalam negeri.

Meskipun sikap Menko Airlangga Hartarto begitu optimis, tetapi jaminan stabilitas perekonomian masyarakat Indonesia dalam menyambut resesi 2023 tetap menjadi teka-teki.

(PAM/MIC)