“Dengan kolaborasi ini, kami akan memanfaatkan keahlian kami yang diperoleh dari banyak proyek tenaga nuklir dan propulsi ruang angkasa sebelumnya,” kata Jim Reuter, administrator asosiasi untuk STMD.
“Bahan kedirgantaraan dan kemajuan teknik baru-baru ini memungkinkan era baru untuk teknologi nuklir ruang angkasa,
“Dan demonstrasi penerbangan ini akan menjadi pencapaian besar menuju pembentukan kemampuan transportasi ruang angkasa untuk ekonomi Bumi-Bulan,” pungas Jim.
NASA, Departemen Energi (DOE), dan industri juga sedang mengembangkan teknologi nuklir ruang angkasa canggih. Hal ini bertujuan sebagai inisiatif guna memanfaatkan daya untuk eksplorasi ruang angkasa. Melalui proyek Fission Surface Power NASA, DOE dianugerahi tiga upaya desain komersial.
Anugrah itu untuk mengembangkan konsep pembangkit listrik tenaga nuklir yang dapat digunakan di permukaan Bulan dan, kemudian, Mars.
NASA dan DOE sedang mengerjakan upaya desain komersial lainnya.
Upaya tersebut untuk memajukan bahan bakar fisi suhu tinggi dan desain reaktor sebagai bagian dari mesin propulsi termal nuklir.
Namun diketahui bahwa upaya desain ini masih dalam pengembangan untuk mendukung target jarak jauh. Hal tersebut berguna meningkatkan performa mesin dan tidak akan digunakan untuk mesin DRACO. (SYE/FAU)