ANDALPOST.COM – Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya minta Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. tidak terlalu ikut campur.
Hal ini disampaikan menyusul pernyataan Menko Polhukam yang mengait-ngaitkan isu penangkapan Johnny G Plate ke isu politik menjelang Pemilu 2024 mendatang.
Selain itu, Mahfud juga memberikan tanggapan soal pencapresan Anies dengan KIP. Menko Polhukam itu mengatakan, agar Anies Baswedan berhati-hati dengan ancaman di internal koalisi.
Mendengar hal itu membuat NasDem gusar. Sebab seolah Mahfud ikut campur mengurusi KIP.
“Fokus saja pada pekerjaan Pak Mahfud jalankan pemerintahan. Kewenangan, tugas pencapresan adalah tugas parpol,” kata Willy di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (2/6/2023).
Willy menekankan bahwa apa yang diucapkan oleh Mahfud itu di luar dari kewenangannya sebagai Menko Polhukam.
Pasalnya, pekerjaan dalam rangka pencapresan adalah urusan internal Parpol bukan ranah Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo.
“Biarkanlah pengamat yang mengeluarkan pernyataan seperti itu. Kita harus menghormati posisi masing-masing,” ucap dia.
Awal Mula Perkara
Mahfud melibatkan pendapatnya dalam pencapresan Anies kala mengeluarkan pendapat yang membentengi Presiden Jokowi.
Sebelumnya, bakal Capres Anies Baswedan berbicara bahwa dirinya berusaha dijegal oleh banyak pihak.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mencurigai ada elit pemerintahan saat ini yang melakukan hal tersebut.
Kecurigaan ini langsung dibantah oleh pernyataan dari Mahfud MD. Ia mengatakan, justru Anies yang harus mencurigai pihaknya sendiri. Sebab dia tahu bahwa dalam internal KIP ada yang akan berkhianat.
“Endak (tidak) ada, itu isu politik, itu bagian dari perlombaan kontestasi politik,” kata Mahfud.
“Kenapa dijegal? Endak ada. Kalau pemerintah tidak menjegal, endak ada menjegal,” kata Mahfud.
“Malah saya katakan kepada dia, kamu harus usahakan didalam berbagai forum agar koalisi yang mendukung Anies itu kompak, agar Anies dapat tiket, tidak dijegal oleh internalnya sendiri,” papar Mahfud seusai memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis (1/6/2023).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.