Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Nestapa Para Pasien Gaza di Rumah Sakit Yerusalem

Saeb al-Tanani dan neneknya Suhaila, kanan, melintasi lorong bagian operasi di Rumah Sakit Makassed. (Foto: Faiz Abu Rmeleh/Al Jazeera)

ANDALPOST.COM — Serangan Israel ke Jalur Gaza semakin gencar sehingga menyebabkan ribuan nyawa melayang, Senin (6/11/2023).

Tak hanya menelan ribuan korban jiwa, namun juga menyebabkan warga sipil terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Salah satunya dirasakan oleh Saeb Ali al-Tanani (14), seorang penderita tumor di kaki.

Ia bersama sang nenek Suhaila berjalan menyusuri koridor rumah sakit Makassed di Yerusalem Timur yang diduduki.

“Dia harus melakukan tes genetik dan darah, jadi dia akan berada di sini sebentar,” kata Suhaila mengenang keluarga mereka di Gaza. 

“Hati kami hancur atas apa yang keluarga kami alami di Gaza,” imbuhnya.

Saeb juga merasakan kekhawatiran sang nenek.

“Kami mengkhawatirkan keluarga kami,” katanya.

“Aku ingin kembali ke rumahku,” terang Saeb.

Sehari kemudian, rasa takut datang menghantui rumah sakit itu sendiri. Pada hari Kamis (2/11/2023), pasukan Israel menangkap Suhaila. 

Suhaila adalah salah satu dari 12 warga Palestina yang ditahan dan menerima perawatan di Rumah Sakit Makassed di Yerusalem Timur yang diduduki.

Menurut pernyataan polisi Israel, warga Palestina tersebut dirawat secara ilegal di rumah sakit tersebut. Usai izin mereka dikeluarkan oleh militer Israel telah habis masa berlakunya.

“Dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Polisi Distrik Yerusalem dan tentara penjaga keamanan Yerusalem, 12 tersangka perempuan dan laki-laki yang tinggal secara ilegal di Israel diidentifikasi dan ditangkap,” kata polisi dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa wakil direktur rumah sakit juga dipanggil untuk diperiksa

“Dari jumlah tersebut, 11 warga Jalur Gaza diduga tetap dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu terakhir karena melanggar hukum, dan tersangka lainnya adalah warga Palestina yang tinggal di Israel secara ilegal,” imbuhnya.

Samira Aweina, petugas rumah sakit di Makassed, mengatakan puluhan polisi dan tentara Israel menggerebek rumah sakit tersebut pada hari Kamis.

“Mereka semua masuk sekaligus, dan langsung menutup pintu masuk lainnya,” beber Aweina.

“Mereka menangkap sekelompok wanita lanjut usia dari ruang gawat darurat bersama anak-anak kecil yang bersama mereka,” lanjutnya. 

“Mereka menangkap salah satu ayah pasien kami, dan nenek pasien lainnya,” sambungnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.