Dengan keterbatasan biaya, Nicholas rela meminjam uang kepada temannya bernama Harare untuk biaya transportasi. Tak tanggung-tanggung, ia bersama Ngakudzwe harus menempuh perjalanan sejauh 300 km.
Disebutkan bahwa Ngakudzwe merupakan salah satu dari 100 anak yang berusia 2 sampai 12 tahun untuk mendapatkan pengobatan hernia secara gratis.
Kamp Bedah MoHCC
Sementara itu, pembukaan kamp oleh MoHCC ini dimulai pada tanggal 20 hingga 24 Maret 2013 yang berlokasi di Rumah Sakit Provinsi Victoria Chitepo, Mutare.
Pembedahan kamp gratis dipimpin oleh dr. Precious Mtambanengwe dari Sally Mugabe Pusat Bedah Anak.
Dalam menjalankan pengobatan kepada para anak penderita hernia, dr. Precious memiliki tim yang terdiri dari enam orang ahli anastesi, tiga orang yang bertugas sebagai ahli bedah anak, enam perawat yang akan membantu proses bedah, dan 24 orang perawat yang akan membantu pasca operasi setiap pasien yang mendapatkan penanganan dalam kamp tersebut.
Dalam melakukan pengobatan dan pembedahan kepada Ngakudzwe dan anak anak lainnya dalam kamp ini, dr. Precious ingin menunjukan bahwa Zimbabwe juga memiliki tenaga dan kualitas yang memadahi dalam melakukan penangan terhadap penyakit seperti hernia.
Kamp bedah yang yang sedang dijalankan untuk membantu menangani kebutuhaan pengobatan hingga penanganan hernia di masyarakat merupakan hal yang penting.
Di mana berjalannya kamp ini didukung penuh oleh organisasi internasional baik secara teknis maupun finansial. Organisasi-organisasi tersebut diantaranya WHO, Celebration Health, Smile Train dan UNICEF.
WHO menjelaskan bahwa dukungan yang mereka berikan merupakan bantuan dari pemerintah Jepang yang berkomitmen menyumbangkan USD633.975 atau sekitar Rp9 miliar.
Dana tersebut diharapkan dapat membantu memperkuat layanan kesehatan dan tenaga medis yang bertugas pada kamp tersebut. (ben/fau)