Selain itu, Fulani menambahkan bahwa ia merasa seperti diminta untuk menanggalkan kewarganegaraannya.
Saat ditanya apakah ia ingin Lady Susan Hussey mengundurkan diri atau meminta maaf, Fulani justru memberikan jawaban lain.
“Saya lebih suka itu tidak terjadi. Saya harus tetap fokus di tempat yang seharusnya yakni menentang kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan,” ujar Fulani.
Mengetahui kasus Fulani tersebut, pemimpin Partai Kesetaraan Perempuan Mandu Reid, mengatakan kepada BBC News bahwa pertanyaan Lady Hussey telah menyinggung, rasis, dan tidak ramah.
Pernyataan Istana Buckingham
Pada Rabu (30/11/2022), Istana Buckingham memberikan pernyataan bahwa insiden tersebut termasuk insiden serius. Mereka akan segera menyelidiki secara andal untuk menetapkan rincian lengkapnya.
Dalam pernyataan itu, mereka menyesali atas komentar yang telah dibuat oleh Lady Hussey. Istana juga sudah menghubungi Fulani mengenai masalah tersebut dan mengundangnya untuk mendiskusikannya.
Istana juga memberi tahu, bahwa individu yang bersangkutan sudah ingin menyampaikan permintaan maafnya yang mendalam atas luka yang ditimbulkan.
Ia akan segera menyingkir dari peran kehormatannya dengan segera.
Selain menjadi ibu baptis Pangeran William, Lady Susan Hussey juga merupakan tokoh kunci dalam Rumah Tangga Kerajaan selama beberapa dekade.
Dia mulai bekerja untuk Keluarga Kerajaan, pada tahun yang sama saat Ratu melahirkan Pangeran Andrew tahun 1960.
Alhasil, Lady Susan Hussey adalah salah satu dari dayang terlama yang ada di kerajaan.
(spm/mic)