Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Obat Pil Aborsi Pertama ‘Mefeego’ Disetujui Kemenkes Jepang, Bakal Segera Dipasarkan

Ilustrasi ibu hamil mengkonsumsi obat pil aborsi | sumber Halodoc

Jaminan Keamanan Obat Pil dan Persetujuan dari WHO

Sebuah tes dilakukan terhadap 120 wanita yang memilih untuk melakukan aborsi. Kemudian, diperoleh berdasarkan laporan uji klinis domestik menunjukkan sebanyak 93 persen dari mereka berhasil menghentikan kehamilan dalam waktu 24 jam setelah konsumsi obat pil tersebut.

Ilustrasi obat pil aborsi | sumber Freepik

Di samping itu, sebanyak 59 persen wanita mengalami gejala seperti sakit perut atau muntah, gejalanya tergolong ringan atau sedang. Dari angka tersebut, ada empat kasus dengan gejala parah seperti pendarahan berlebih dan infeksi bakteri.

Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan obat tersebut ke dalam daftar obat esensial untuk aborsi. Menurut Linepharma, sebanyak 80 negara sudah tersedia obat-obatan tersebut.

Hal ini juga dipertimbangkan dengan data Kemenkes Jepang yang menyebutkan sebanyak 126.174 kasus aborsi pada 2021.

Dari segi keamanannya, obat pil Mefeego telah dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Obat ini telah digunakan lebih dari 80 negara lain. Sedangkan Jepang sempat mendapatkan kritik atas ketertinggalan obat pil aborsi ini.

Kedepannya, pemerintah akan melakukan sosialisasi terkait obat pil aborsi kepada para tenaga kesehatan dan seluruh masyarakat. 

Direktur Lembaga Literasi Hak Kesehatan Reproduksi Kemenkes Jepang, Kumi Tsukahara, menyampaikan harus adanya sistem terpisah dari Pemerintah yang digunakan untuk melatih praktisi medis. Khususnya terkait cara berkomunikasi terkait aborsi tanpa stigma, serta menilai risikonya.

“Penting bagi nakes untuk membantu pasien memahami apa yang aman dan apa yang tidak. Memungkingkan pasien juga bisa membuat keputusan sendiri,” ujar Tsukahara.

Lebih lanjut, setelah pemasaran maka dilakukan penjualan obat aborsi yang rencananya akan dimulai pada Januari 2024. 

Adapun obat tersebut dapat dibeli dengan kisaran harga 780 Yen hingga 1.400 Yen. Tentu ini merupakan harga yang cukup murah jika dibandingkan dengan operasi untuk aborsi yang membutuhkan biaya 100 ribu – 200 ribu Yen.

Perlu diketahui, pil aborsi ini tidak akan mendapatkan tanggungan asuransi kesehatan nasional Jepang. (rnh/ads)