Video lain menunjukkan anak laki-laki lainnya dipukul di jalan dan meminta bantuan karena semakin banyak peluru yang ditembakkan ke tanah di sekitarnya.
Anak laki-laki yang lebih tua terlihat berjuang di tanah dalam kesakitan setidaknya selama setengah menit.
“Mereka menggambarkannya sebagai serangan terbesar sejak 7 Oktober,” kata Charles Stratford dari Al Jazeera.
“Kami berbicara dengan pemilik rumah yang hancur. Dia mengatakan bahwa sekitar jam 5 pagi [03:00 GMT] pagi ini ketika tentara Israel mengepung rumah tersebut. Dia kemudian menyadari kemungkinan adanya setidaknya satu pejuang Palestina, mungkin dua yang bersembunyi di rumahnya.”
“Apa yang terjadi kemudian adalah para pejuang Palestina terbunuh saat rumahnya dihancurkan,” imbuhnya.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pasukan Israel menghalangi petugas medisnya untuk mencapai kamp tersebut.
“Meskipun ada orang-orang terluka yang membutuhkan pertolongan dan nyawanya terancam,” sambung dia.
Serangan tentara Israel terjadi setiap hari di Tepi Barat sejak perang dimulai.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Otoritas Urusan Tahanan, pasukan Israel menangkap 35 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dalam 24 jam terakhir, termasuk seorang anak berusia 12 tahun.
Jumlah total orang yang ditangkap sejak 7 Oktober kini lebih dari 3.325 orang, kata PPS.
Setidaknya 242 warga Palestina, termasuk lebih dari 50 anak-anak, tewas di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober. Diketahui lebih dari 2.750 orang terluka. (spm/ads)