Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pasukan NATO Lakukan Penjagaan Keamanan di Kosovo Lantaran Aksi Protes Serbia

Pasukan NATO Lakukan Penjagaan Keamanan di Kosovo Lantaran Aksi Protes Serbia
Tentara Amerika menjaga kantor kotamadya di Leposavic sebagai bagian dari KFOR, pasukan penjaga perdamaian NATO yang terdiri dari 3.800 tentara dari 27 negara. (Foto: Valdrin Xhemaj/Reuters)

Dia menambahkan perwakilan NATO di tempat kejadian meminta seorang politisi Serbia untuk memberi tahu para pengunjuk rasa guna meredakan situasi.

Namun para demonstran tidak akan mendengarkan seruan semacam, sehingga menimbulkan eskalasi lebih lanjut.

Lebih dari puluhan orang Serbia dan lima petugas polisi Kosovo terluka dalam bentrokan tersebut.

Sehingga, pasukan Serbia di perbatasan dengan Kosovo disiagakan.

Tawaran guna meredakan ketegangan

Media lokal melaporkan pada Senin (29/5/2023), diplomat Barat dari Quint atau lima anggota NATO yang fokus pada Balkan Barat telah memanggil walikota etnis Albania untuk pertemuan di ibu kota, Pristina, sebagai upaya untuk meredakan ketegangan.

Pada hari Minggu (28/5), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta pemerintah Kosovo untuk mengurangi ketegangan dengan Serbia.

“Pristina harus mengurangi eskalasi dan tidak mengambil langkah sepihak yang membuat tidak stabil,” kata Stoltenberg.

Setelah panggilan telepon dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, Perdana Menteri (PM) Kosovo Albin Kurti memberikan tanggapan.

“Menekankan bahwa walikota terpilih akan memberikan layanan kepada semua warga negara,” beber Kurti.

Penjaga perdamaian NATO dikerahkan di Kosovo setelah kampanye pengeboman NATO tahun 1999 yang mengusir militer Serbia dan polisi keamanan Kosovo. Hal itu mengakhiri kampanye brutal melawan pemberontak etnis Albania. (spm/fau)