ANDALPOST.COM — Paus Fransiskus telah mencopot Uskup Joseph Strickland dari jabatannya sebagai kepala Keuskupan Tyler, Texas. Sehingga menimbulkan gelombang kejutan di kalangan komunitas Katolik.
Pengumuman Vatikan pada tanggal 11 November mengungkapkan bahwa Paus telah “melepaskan” Uskup Strickland dari tugasnya setelah “kunjungan apostolik” yang dimulai pada bulan Juni, menyoroti parahnya perselisihan doktrinal di dalam Gereja.
Uskup Strickland, seorang kritikus terkemuka dan vokal terhadap reformasi progresif Gereja Katolik yang dilakukan Paus Fransiskus, muncul sebagai tokoh utama dalam perdebatan yang sedang berlangsung mengenai arah ajaran dan praktik Gereja.
Ia menuduh Paus Fransiskus “merusak Kepercayaan”. Uskup Strickland pun menyampaikan perbedaan pendapatnya kepada publik.
Lalu memanfaatkan platform media sosial untuk memperkuat kritiknya, bahkan sampai menggambarkan Paus Fransiskus sebagai “badut yang sangat kacau”.
Sang paus sempat mengomentari tuduhan yang mengarah ke arahnya.
“Dengan melakukan hal ini, Anda kehilangan tradisi yang sebenarnya dan Anda beralih ke ideologi untuk mendapatkan dukungan. Dengan kata lain, ideologi menggantikan keyakinan,” ungkap sang paus.
Sementara Kardinal Daniel Nicholas DiNardo, Uskup Agung Metropolitan Galveston-Houston, membahas masalah ini dalam sebuah pernyataan.
Ia mengungkapkan bahwa pemecatan Uskup Strickland menyusul penyelidikan yang diperintahkan Vatikan terhadap “semua aspek pemerintahan dan kepemimpinan” di Keuskupan Tyler.
Penyelidikan “menyeluruh” yang dilakukan oleh dua uskup AS menyimpulkan bahwa kepemimpinan Uskup Strickland yang berkelanjutan akan “tidak mungkin dilakukan,” menurut kardinal tersebut.
Meskipun ada permintaan untuk mengundurkan diri, penolakan Uskup Strickland pada akhirnya menyebabkan Paus Fransiskus memerintahkan pemecatannya, jelas Kardinal DiNardo.
Munculnya Gejolak Baru
Pemecatan Uskup Strickland telah memicu gelombang kritik. Khususnya di kalangan komentator Katolik konservatif di Amerika Serikat.
Michael Matt, editor The Remnant Newspaper, mengungkapkan keprihatinannya, dengan menyatakan, “Ini adalah perang total.”
Matt kemudian menyatakan bahwa Paus Fransiskus tidak hanya merupakan bahaya bagi umat Katolik di seluruh dunia tetapi juga bagi seluruh dunia. Ia pun menuduhnya secara aktif berupaya mengubur kesetiaannya kepada Gereja Yesus Kristus.
Meskipun pemecatan seorang uskup merupakan hal yang sangat tidak biasa, hal ini bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Gereja Katolik.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.