PDIP Pede Menang dalam Sistem Pemilu Apapun
Politisi asal Yogyakarta itu menyebut, jika semua kader PDIP tetap akan tunduk dan menjalankan perintah dari konstitusi negara.
“Kita percayakan kepada Mahkamah Konstitusi untuk mengambil suatu keputusan politik yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujar Hasto.
“Kalau mau belajar dari pemilu serentak, dulu kan ada pemilu serentak yaitu pilpres dan pileg yang dilakukan bersamaan, itu kan tidak otomatis berlaku. Itu kalau kita analogikan dari pemilu serentak,” sambungnya.
“Tapi kami belum tahu dan kami tidak mencari-cari informasi yang rahasia, A1, itu harus dipertanggungjawabkan, informasi yang kemudian menciptakan konflik yang tidak perlu.”
“Informasi yang A1 dari sumber rahasia yang dirahasiakan yang diklaim sebuah kebenaran. Kita percayakan, sikap PDI Perjuangan, terhadap pertimbangan hakim Mahkamah Konstitusi, jangan kita berspekulasi sebelum putusan diambil,” tutup Hasto.
Partai yang tengah mengincar hattrick kemenangan itu nampaknya tidak khawatir soal putusan MK terkait sistem Pemilu.
Pasalnya, pengalaman mereka memenangkan Pilpres sebanyak dua kali menggambarkan bahwa partai berlambang moncong putih itu solid.
Bahkan PDIP telah menyiapkan Caleg mereka untuk bertarung saat ini di sistem Pemilu terbuka. Tinggal menunggu waktu strategi tersebut matang dan dieksekusi oleh Caleg untuk dibawa ke kampanye terbuka nanti.
“PDI Perjuangan secara ideologis memang mendorong proporsional tertutup tapi kami taat pada aturan main bahwa sekarang ini kami menyusun caleg dengan sistem proporsional terbuka,” sambungnya. (pam/ads)