Hasil penelitian itu didapat dari hasil analisa kebiasaan belanja 21.000 orang Amerika Serikat berusia dewasa. Responden tersebut rupanya menghabiskan 34% lebih banyak uang dari pendapatan tahunan mereka saat menggunakan mobile payment, alias lebih boros.
Artikel dari The Decision Lab juga menjelaskan seseorang bisa dengan mudahnya mengeluarkan lebih banyak uang saat bertransaksi non tunai karena mereka tak mengalami ‘rasa sakit membayar’ seperti layaknya saat mengeluarkan uang berbentuk fisik.
Akibatnya, Andalpeeps berisiko melakukan pembelian lebih banyak daripada yang biasanya kita lakukan. Kondisi itu sering disebut sebagai ‘The Cashless Effect‘.
Dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa saat melakukan transaksi digital, Andalpeeps akan lebih sulit untuk mengukur apa yang dikeluarkan. Memberikan uang sebesar Rp 10 Juta akan lebih mudah jika dilakukan secara digital jika dibandingkan dengan memberi segepok uang tunai. (paa/fau)