ANDALPOST.COM – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa ibu hamil akan diberikan antivirus untuk mencegah terjadinya transmisi virus hepatitis B dari ibu ke anak, Rabu (11/1/2023).
Hepatitis B merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang sering disebarkan melalui paparan cairan tubuh yang terinfeksi. Penyakit ini bisa menular dari seorang ibu kepada anaknya, dan menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah keseluruhan kasus penyakit hepatitis B di Indonesia.
Virus Hepatitis B sendiri mempunyai masa inkubasi antara enam minggu hingga enam bulan dengan rata-rata yaitu 90 hari atau 3 bulan.
Secara umum, jumlah kasus keseluruhan hepatitis B (HBsAg) yakni sebesar 7,1% pada Penduduk Indonesia. Hal ini disampaikan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Sejumlah kasus kematian, tepatnya 820 ribu kematian disebabkan oleh sirosis hati dan kanker hati yang terinfeksi virus hepatitis B. Data ini tercatat pada 2019.
Bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90% berkembang menjadi hepatitis B kronik. Sementara yang terinfeksi setelah usia lima tahun jarang (di bawah 5%) mengalami infeksi kronik.
Oleh karena itu, transmisi vertikal atau dari orangtua ke anak berkontribusi sekira 50% dari beban penyakit hepatitis B secara global.
Imunisasi Hepatitis B Sangat Diperlukan
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan upaya imunisasi hepatitis B yang diberikan pada bayi lahir diperlukan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah transmisi virus hepatitis B dari ibu ke anak. Adapun upaya tambahan lain seperti penggunaan antivirus juga sangat dibutuhkan.
‘’Upaya tambahan tersebut salah satunya melalui penggunaan antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate yang telah terbukti keamanan dan efektifitasnya,’’ ujar Menkes Budi.
Tenofovir digunakan untuk mengobati hepatitis B kronis. Dalam rangka penggunaan antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate pada ibu hamil dengan hepatitis B dilakukan percontohan.
Ibu hamil dapat melakukannya di rumah sakit dan puskesmas di beberapa provinsi dan kabupaten atau kota.
Pemberian Antivirus
Percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil dilakukan dengan memberikan obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif. Kadar virus sama atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL). Hal ini sama dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg) positif selama trimester ketiga kehamilan sampai dengan 1 (satu) bulan setelah melahirkan.
Pelaksanaan pemberian obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif dilakukan oleh dokter umum yang terlatih.
Pemberian antivirus tersebut pun dilakukan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama atau dokter spesialis penyakit dalam.
Ibu hamil pun dapat melakukannya pada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut, dan dilaksanakan oleh tim kerja yang ditetapkan oleh pimpinan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.