ANDALPOST.COM – Sebagai negara berkembang, Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan dari berbagai sektor termasuk sektor ekonomi. Ditambah, dengan demografi Indonesia yang hampir 10 persen masyarakatnya tergolong warga tidak mampu.
Sebagai pihak yang dianggap bertanggung jawab untuk urusan masyarakat, pemerintah tentu banyak membuat kebijakan yang dianggap mampu memberikan kesejahteraan untuk masyarakatnya. Mulai dari sektor pendidikan hingga ekonomi.
Pada Senin (24/07/2023), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa Pemerintah merogoh Rp492 triliun untuk membantu warga miskin. Hal ini termasuk subsidi listrik hingga penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Dalam konferensi pers APBN KiTa yang digelar pada hari Senin, Sri Mulyani membeberkan bahwa hingga Januari hingga Juli, pemerintah telah membelanjakan APBN sebanyak Rp1.255,7 triliun.
Dari anggaran tersebut, setengah dari belanja pemerintah pusat telah dihabiskan untuk warga miskin.
“Artinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat diandalkan bagi kelompok rentan dan miskin…,” jelas Sri Mulyani, dikutip dari CNN Indonesia.
“Keluarga rentan dan miskin ini kita daftarkan untuk akses kesehatan, kami bayarkan Rp3,9 juta per bulan bagi 96,7 juta peserta yang dibayarkan akses BPJS Kesehatannya oleh APBN. Jumlah total dalam 6 bulan Rp23,2 triliun,” terangnya.
“Ini belanja negara yang langsung dirasakan dan diberikan untuk melindungi masyarakat miskin,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita,” sambungnya.
Rincian Pengeluaran Negara oleh Pemerintah Indonesia
Dari total uang yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, sektor yang paling banyak menghabiskan uang ialah sektor subsidi untuk listrik.
Pemerintah rela mengeluarkan banyak uang untuk sektor ini, agar masyarakatnya dapat akses listrik yang baik walau tinggal di kawasan kumuh ataupun di pedalaman Indonesia.
Pemerintah memberikan Rp42,9 triliun untuk subsidi listrik kepada warga miskin hampir di seluruh wilayah Indonesia. Subsidi ini menyasar kepada pelanggan listrik yang selama ini tarifnya masih di bawah biaya PLN.
Sektor lainnya yang disebutkan oleh Sri Mulyani dalam konferensi pers tersebut adalah memberikan bantuan sembako. Hingga, uang tunai yang telah dijanjikan lewat Program Keluarga Harapan (PHK).
Total ada Rp37 triliun yang dikeluarkan untuk bantuan program PKH dan juga kartu sembako.
Selain itu, pemerintah juga mendorong kemandirian masyarakatnya. Dengan memberikan bantuan untuk hewan-hewan laut seperti ikan, kepiting, dan udang dengan total Rp19,2 miliar.
Tidak hanya itu, Indonesia yang mayoritas warganya merupakan petani, juga memberikan bantuan pupuk sebanyak Rp463,7 miliar.
Tak hanya pupuk, pemerintah juga memberikan bantuan dana untuk pembelian alat dan mesin pertanian sebesar Rp250 miliar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.