Para pemimpin menekankan pentingnya menangani akar penyebab krisis untuk membuka jalan bagi resolusi yang berkelanjutan dan damai.
“Kami memperingatkan bahaya nyata dari perluasan perang sebagai akibat dari penolakan Israel untuk menghentikan agresinya dan ketidakmampuan Dewan Keamanan [PBB] untuk menegakkan hukum internasional untuk mengakhiri agresi ini,” kata komunike terakhir yang dikutip dari BBC dari berita yang diunggah pada Rabu (15/11/2023).
Diskusi di KTT ini memberikan sorotan pada meningkatnya rasa kekecewaan dan kemarahan antara para pemimpin Arab dan Muslim terkait situasi di Gaza dan persepsi mereka mengenai peran Barat dalam menyetujui krisis ini.
Para pemimpin tiba peninjauan ulang terhadap prioritas internasional dan upaya yang lebih bersatu untuk mengatasi akar penyebab konflik, mendesak perlunya solusi yang adil dan berkelanjutan yang menjelaskan aspirasi dan hak-hak rakyat Palestina.
Ketika para pemimpin meninggalkan KTT, sentimen urgensi masih terasa, menandakan tekad bersama untuk menarik perhatian pada krisis yang terus berlanjut di Gaza.
Juga mendorong agar komunitas internasional direfleksikan kembali dalam membentuk masa depan wilayah tersebut.
KTT ini pun menyoroti perlunya pendekatan komprehensif dan empatik terhadap konflik Israel-Palestina dan mengakui realitas kompleks di lapangan. Juga berupaya menuju solusi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (paa/ads)