Tantangan Baru
Permasalahan yang menjadi tantangan bagi blok tersebut untuk disepakati adalah perluasan wilayah.
Delapan negara memiliki status kandidat resmi UE, yakni Turki, Ukraina, Moldova, Albania, Bosnia dan Herzegovina. Lalu Montenegro, Makedonia Utara, dan Serbia. Georgia dan Kosovo merupakan negara kandidat potensial.
“Pembesaran berarti negara-negara kandidat harus melaksanakan reformasi. Mereka tahu apa yang perlu mereka lakukan. Dan di pihak UE, kita perlu bersiap-siap. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun Anda melakukan perdebatan tingkat tinggi mengenai topik mendasar dan keputusan mendasar seperti itu,” kata Michel kepada wartawan di Granada saat tiba di pertemuan puncak tersebut.
Michel mengatakan negara-negara anggota baru harus diterima pada tahun 2030.
Bulan lalu, Presiden Serbia, Kosovo, Bosnia, Montenegro, Makedonia Utara dan Albania juga mengatakan perluasan harus dilakukan paling lambat tahun 2030.
Namun Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen bersikeras aksesi harus didasarkan pada prestasi.
Ia mengatakan kemajuan yang dicapai negara-negara ini dalam menyelaraskan undang-undang mereka dengan peraturan dan standar UE harus menentukan kecepatan keanggotaan.
Kecepatan birokrasi dalam menyelaraskan diri dengan ribuan peraturan UE terkadang membutuhkan waktu lebih dari puluhan tahun.
Sehingga, para pemimpin diperkirakan bakal membuat pernyataan bersama mengenai hal itu.
Baca juga:
Jet AS Tembak Jatuh Drone Turki di Suriah |
Selain itu, pertemuan di Granada juga akan mengarahkan diskusi dalam beberapa bulan mendatang. Mengenai proposal Komisi Eropa yang dapat mengarah pada kontrol ketat terhadap ekspor dan teknologi, khususnya yang dapat digunakan untuk keperluan militer.
Michel berencana akan bekerja sama dengan anggota UE guna menilai apakah ada risiko terhadap keamanan ekonomi blok tersebut. Terutama terkait dengan semikonduktor canggih, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan bioteknologi. (spm/ads)