Gejala lain juga menyebabkan orang yang mengalami demensia akan lebih susah untuk berkonsentrasi, susah mengingat waktu dan tempat. Terlebih mereka sedang melakukan perpindahan dari kampung halaman ke Tanah Suci yang memiliki perbedaan waktu dan tempat dari biasanya.
“Demensia ini merupakan fenomena jemaah haji Indonesia tahun ini. Karena tahun ini memang jumlah jemaah Lansia lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” jelas dr. M. Imran dalam konferensi pers yang dilakukan pada Senin, 5 Mei 2023.
Proses Sosialisasi Mencegah Demensia
Setiap Jemaah yang mengalami demensia, sangat membutuhkan stimulasi kognitif. Stimulasi tersebut mencakup proses dilakukannya obrol yang berlangsung selama sosialisasi pada setiap Jemaah yang mengidap demensia.
Proses tersebut-pun akan didampingi langsung oleh setiap petugas kesehatan haji yang mengikuti rangkaian kegiatan para-Jemaah selama berada di Tanah Suci.
Adapun jemaah yang diketahui mengalami demensia akan langsung dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Madinah untuk mendapatkan stimulasi kognitif.
Dalam penjelasan yang dilakukan dr. Irman sosialisasi sebagai stimulasi kognitif biasanya akan memulihkan ingatan para penderita demensia. Akan tetapi dalam proses berlangsungnya ibadah haji, setiap jemaah yang mengalami demensia masih perlu didampingi. (ben/fau)