Prosedur Dilakukannya Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat 19 jenis penyakit autoimun yang paling umum yang diselidiki.
Beberapa tujuan atas dilakukannya penelitian terdiri dari berbagai pertanyaan penelitian.
Yakni, peningkatan atau penurunan kasus, ciri-ciri individu yang terpengaruh, dan kapabilitas penyakit autoimun yang dapat hidup berdampingan.
Alhasil, sampel yang digunakan pada penelitian ini, diduga menggunakan sampel yang lebih banyak.
Dibandingkan sebelumnya, para peneliti lebih sering menggunakan sampel lebih kecil, dan juga mengikutsertakan lebih sedikit penyakit jenis ini.
Dari penelitian ini, mereka menemukan bahwa ketika seluruh 19 penyakit autoimun ini dipertimbangkan secara kolektif, pada 10% populasi penelitian. Sebanyak, 7% pria dan 13% wanita terpengaruhi.
Hasil Penelitian Autoimun
Dengan penelitian ini, mereka menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa munculnya penyakit autoimun ini terjadi. Dapat didasarkan juga pada kondisi geografis, musim, hingga perbedaan pada sosio ekonomi.
Studi ini mengklaim, bahwa variasi seperti itu, tidak mungkin terjadi atas kondisi perbedaan atau faktor genetik.
Dalam penelitian ini juga, ditunjukkan bahwa beberapa penyakit autoimun ini cenderung mengelompok dalam skala yang jauh lebih besar. Serta, untuk penyakit jenis ini lebih luas, dibandingkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Hal ini pun secara langsung dijelaskan oleh Shivani.
“Variasi seperti itu tidak mungkin disebabkan oleh perbedaan genetik saja, dan terlihat keterlibatan faktor risiko yang berpotensi dimodifikasi,” ujar Shivani.
“Kami membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami mekanisme bersama dari kondisi autoimun ini,” lanjutnya.
Sebagaimana demikian, hasil dari penelitian ini menunjukkan pola baru, yang kemungkinan di masa depan dapat memandu desain studi ke depannya.
Khususnya, mengenai potensi penyebab bersama dari berbagai manifestasi penyakit ini. (ala/adk)